"Sheila On 7 empat orang, kalau emang benar-benar band, harusnya gue boleh dong (berhak duduk bareng), masak sih kita enggak bisa duduk bareng?" ucap Brian.
"Yang gue sesalkan cuma itu. Sisanya sih gue bangga dan gue bersyukur pernah jadi bagian Sheila On 7," lanjutnya.
Brian kemudian menceritakan momen di mana tiba-tiba saja dia mendapat kabar dari manajemen bahwa mereka tak bisa lanjut dengan Brian.
"Jadi yang menyampaikan satu orang si manajer, sebagai member juga (Adam), dia sempat evaluasi yang dia bilang mungkin pembicaraan internal, ya memang benar ada," ucap Brian.
"Cuma kalau namanya evaluasi, harusnya dua arah dan kita duduk sama-sama, kalau gue sih," imbuhnya.
Dari keputusan manajemen itu, Brian yang telah lama bergabung dengan Sheila On 7 dan sudah menganggap mereka seperti keluarga, mengaku ada rasa sedih dan kecewa.
Brian merasa hasil keputusan evaluasi itu ditetapkan sepihak, seakan-akan Brian adalah orang baru di grup tersebut.
"Kalau gue baru setahun dua tahun oke lah. Ini kita berbicara dalam waktu yang lama," tutur Brian.
"Adam ngomong kayaknya Sheila udah enggak bisa lanjut lagi sama gue, gue saat itu udah enggak punya marah, cuma bisa diem, (bilang) oke," sambungnya.
Diakui Brian, sejak pandemi Covid-19, band mereka memang sepakat untuk tak melakukan kegiatan dan fokus pada kesehatan masing-masing.
Tanpa banyak bertanya, Brian mengikuti saja instruksi tersebut.
Tapi ketika pandemi Covid-19 mulai terkendali dan ada harapan bagi musisi kembali naik panggung, Brian justru dikejutkan dengan kabar tersebut.
"Saat disampaikan itu ya sedih, sedih. Bahkan si orangnya juga ngomong 'kamu enggak sedih Bri?' perlu banget ya nanya gitu," ujar Brian.
"Akhirnya gue terima waktu itu, ya udah lah mungkin memang harus begini," tuturnya pasrah.
(*)
Source | : | Kompas TV,Youtube |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar