Pinkan pun menyinggung perihal keburukan MA yang parah, tetapi ia enggan membocorkannya ke publik lantaran tak ingin menjelekkan putrinya.
"Ada yang lain yang parah, tapi saya nggak mau ngomong di sini, saya nggak mau jelekin orang," ungkapnya.
Pinkanjuga membandingkan sikapMA yang dinilai tak lebih baik dari keempat anaknya yang lain.
"Pergaulannya nggak baik, nggak mau diatur, cuma Michelle doang yang nggak mau diatur, yang lainnya tuh baik banget," imbuhnya.
Tak hanya itu, wanita berusia 42 tahun tersebut juga mengaku putrinya sempat ingin bekerja menjadi pelayan restoran hingga buka usaha.
Namun, Pinkan tak memberi izin dan meminta MA untuk kembali ke rumahnya atau tinggal bersama suami pertamanya.
"Terakhir dia minta urusin KTP karena dia mau jadi waiters di restoran. Minta surat izin usaha mau kerja, saya nggak mau kasih, 'saya maunya kamu pulang ke rumah atau ke rumah papamu, jangan di jalanan'," paparnya.
Lebih lanjut, Pinkan mengaku tak benar-benar mengetahui pelecehan seksual yang dialami MA lantaran dirinya tak selalu di rumah.
Meski begitu, Pinkan tak menampik kalau dirinya merasa hancur hingga hampir gila saat mengetahui MA menjadi korban pelecehan seksual oleh suami keduanya.
Pinkan pun akhirnya memutuskan untuk mengusir suami keduanya itu.
"Saya nggak tau, saya kan nggak selalu di rumah, saya harus banting tulang, saya selalu biayain rumah tangga tuh sampai kalau boleh tangan saya buntung, sampai buntung deh," ujarnya.