"Di sana saya langsung menutup bagian buah dada saya. Saya dibentak dan dimarahi," kata Jelita.
"Gimana nanti dikirim ke kompetisi internasional, pasti dilihat telanjang," ucap Jelita menirukan si fotografer.
Sebenarnya Jelita sudah merasa tertekan, tetapi tak bisa berbuat apa-apa lantaran takut mempengaruhi penilaian di ajang tersebut.
Jelita pun sangat merasa terganggu ketika diminta mengangkat kakinya satu ke kursi.
"Untuk dilihat kaki saya gimana, bagian bawah privat saya gimana, saya disuruh muter badan, di situ saya terganggu," sambungnya.
Ia mengaku trauma seusai peristiwa pelecehan seksual yang dialami. Hingga kini ia masih belum bisa melupakan kejadian itu.
"Saya masih overthinking dan susah tidur karena mental saya masih kepikiran. Kasarnya body shaming, karena menilai bagaimana kulit saya, saya juga dipertontonkan saat ramai orang," pungkas Jelita.
Jelita bukan satu-satunya korban, finalis lain bernama Ratif Widiartha pun mengaku merasa dilecehkan.
Ratih kaget ketika sang fotografer memintanya untuk berpenampilan bugil.
Bahkan parahnya lagi, Ratih diminta diperlihatkan bagian bokongnya.
"Saya sebagai finalis Miss universe Indonesia sangat kaget disuruh untuk tiba-tiba bugil, dan di situ kita dilakukan body check," kata Ratih.