“Satu lagi mungkin yang saya mau, sampaikan ya. Tidak banyak dari 30 orang kontestan yang diperlakukan seperti ini (dilecehkan) mau speak up,” tutur Melissa dikutip dari YouTube Trans TV Official, Rabu (9/8/2023).
Tak jarang para korban disalahkan karena memilih untuk tetap melanjutkan perjalanannya di Miss Universe Indonesia, meski sudah jadi korban.
Melissa meminta publik untuk menghentikan budaya blaming victim.
“Di dalam budaya kita tuh masih dikenal takut dengan victim blaming. Seolah mereka udah tahu Miss Universe seperti itu kenapa kalian masuk?”
“Jadi, kita harus hentikan budaya victim blaming, mempersalahkan orang-orang yang mau speak up,” beber Melissa.
Hal itu pula yang membuat para korban kekerasan seksual takut untuk lapor ke pihak berwajib.
Pasalnya, masih banyak yang menganggap korban kekerasan seksual terjadi karena cara berpakaian.
Dari kejadian ini, Melissa berharap publik bisa berhenti menormalisasi budaya victim blaming.
“Kenapa korban-korban pelecehan selama ini nggak mau untuk melaporkan, karena mereka takut.”
“‘Ya siapa suruh lu pakai baju seksi? Siapa suruh ikut Miss Universe? Udah tahu mereka dipajang,’ pemahaman dan budaya-budaya seperti itu kita berharap tidak lagi ada,” lanjut Melissa.