Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.
Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.
"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.
Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.
"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak ke depannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus kedepannya," pungkasnya.
Dilansir dari tribunjakarta.com, terkuak dua alasan terduga ibu asli bayi tertukar di RS Sentosa, Bogor berinisial D tidak mau melakukan tes DNA.
D yang bayinya diduga tertukar dengan Siti Mauliah, yakin anak yang dirawatnya selama setahun ini adalah darah dagingnnya.
"Mereka enggak ngerespons. Bilangnya, 'Bayi saya enggak ketukar, mungkin ibu salah orang kali'," kata Siti Mauliah dikutip TribunJakarta dari TribunBogor.
Bahkan pihak rumah sakit sudah ikut membujuk, namun D tetap menolak.
Pihak rumah sakit juga telah memfasilitasi D untuk tes DNA, namun D masih yakin bayinya yang lahir pada Juli 2022 tidak tertukar.