Tetap semangat dan fokus meraih cita cita dan harapan kita," kata Nuraini.
Selain itu Nuraini mengaku bahwa dirinya mulai ingin bekerja lantaran melihat orangtuanya.
Nuraini awalnya merasa jika ia penasaran dengan pekerjaan orangtuanya.
Hingga akhirnya Nuraini menyadari jika pekerjaan orangtuanya merupakan hal yang sulit.
"Dari kelas satu SMP saya sering lihat orangtua saya kerja pulang larut malam, kadang subuh itu saya bilang mau ikut dan minta di ajarkan caranya mengangkut semen dan disitu saya merasa oh ternyata susah cari uang."
"Kalau saya dengar orang ya tidak bisa sampai seperti ini, lebih baik saya fokus sama diri sendiri dan masa depan," pungkasnya.
Dirinya juga mengaku kuat mengangkat semen sampai puluhan kilo.
"40 sampai 50 kilo, mobilnya itu sepuluh roda yang mengangkut semen 850 sak." ujarnya.
Nuraini juga mengungkap upahnya mengangkut semen kurang dari seribu Rupiah per saknya.
"Upah sekarang itu 600 rupiah cukup untuk saya dan keluarga, yang penting selalu bersyukur," sambungnya.
Tak hanya itu saja, Nuraini juga mengungkap pekerjaan lainnya selain menjadi kuli panggul semen.
Source | : | Surya.co.id,TribunJabar.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar