Ini Daftar Pasangan Weton Paling Bahagia Menurut Primbon Jawa

Gridhot.ID - Weton dipercaya memberikan gambaran kecocokan dari dua insan yang berencana menikah.

Energi itu bisa menguat ataupun melemah, tergantung dari pasangan hidupnya.

Bila berhasil menemukan jodoh yang pas, maka kehidupan akan seimbang dan bahagia.

Dilansir TribunBatam.id dari YouTube Gandul TV, berikut ramalan jodoh berdasarkan kecocokan weton dalam Primbon Jawa.

Anda boleh saja tidak percaya, namun anggap saja ini tambahan pengetahuan untuk melestarikan kebudayaan.

Pasangan weton cocok

1. Ahad

• Ahad dan Ahad atau Minggu dan Minggu = sering sakit
• Ahad dan Senin = kaya sakit atau banyak sakitnya daripada sehatnya
• Ahad dan Selasa = mlarat atau miskin
• Ahad dan Rabu = selamat atau langgeng
• Ahad dan Kamis = padu atau selalu tidak sependapat atau bertengkar
• Ahad dan Jumat = yuwana atau baik
• Ahad dan Sabtu = mlarat atau miskin

2. Senin

• Senin dan Senin = ala atau jelek
• Senin dan Selasa = yuwana atau baik
• Senin dan Rabu = anake wadon atau anaknya perempuan
• Senin dan Kamis = disihi wong atau dikasihi orang
• Senin dan Jumat = yuwana atau becik atau baik
• Senin dan Sabtu = berkat atau berkah selalu mendapatkan apa yang diharapkan sampai anak dan cucu

• Selasa dan Selasa = ala atau jelek
• Selasa dan Rabu = sugih atau kaya
• Selasa dan Kamis = sugih atau kaya
• Selasa dan Jumat = pegat atau cerai
• Selasa dan Sabtu = kerep padu atau sering bertengkar dalam rumah tangga

4. Rabu

• Rabu dan Rabu = ala atau jelek
• Rabu dan Kamis = yuwana atau baik
• Rabu dan Jumat = yuwana atau baik
• Rabu dan Sabtu = becik atau baik

• Kamis dan Kamis = yuwanaatau baik
• Kamis dan Jumat = yuwanaatau baik
• Kamis dan Sabtu = pegat atau cerai

• Jumat dan Jumat = melarat atau miskin
• Jumat dan Sabtu = cilaka atau musibah peristiwa yang tidak diinginkan, yang tidak diduga terjadi

• Sabtu dan Sabtu = ala atau jelek

Baca Juga: 4 Weton Pekerja Keras, Pantas Selalu Diikuti Rezeki Menurut Primbon Jawa

Ramalan ini tidak 100 persen akurat.

Jodoh menjadi misteri ilahi, dan Anda tentu punya naluri untuk merasakannya.

(*)