Kelahiran mongso Kapat juga tidak menginginkan suatu bentuk kekerasan,misalnya perkelahian, sangat menginginkan persahabatan dengan siapa saja, segala tingkah lakunya, perbuatannya, semuanya menimbulkan rasa kagum dan simpati.
Seandainya mongso ‘Kapat’ ini menjadi pemimpin, maka dia tidak akan berat sebelah dalam memutuskan segala sesuatunya, karena perbuatannya adil dan bijak.
Sejak masih anak-anak, remaja, maupun setelah tua, selalu menjadi penasihat bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, bahkan mereka yang datang meminta nasihat usianya lebih tua daripadanya.
Kelahiran mongso ‘Kapat’ dalam pergaulannya sangat baik, sopan, dan dapat membawa diri, benar-benar mengagumkan dan disenangi dalam pergaulan dengan orang di sekitarnya.
Mereka juga selalu dalam kesenangan dan rezekinya melimpah, mudah mencari uang, maka tidak heran bila terlihat selalu gembira dan banyak senyum, sehingga banyak teman, banyak pengagum, tetapi banyak juga orang yang ingin mencelakainya.
Meskipun kemudian orang-orang yang memusuhinya itu berbalik menjadi orang kepercayaan atau baik padanya.
Berdasarkan Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Kulawu, dengan Dewa Bumi Bethara Sadana, pohohnya Tal, yang berarti panjang umurnya.
Burungnya Nuri, yang berarti ikhlas tanpa menginginkan sesuatu, berwibawa, berhati lapang.
Secara garis besar watak kelahiran Wuku Kulawu ini, sejuk hatinya, dingin perintahnya, namun kurang pandai, ketika kecil miskin namun akhirnya besar kebahagiaannya, banyak rezekinya.
Namun, saat wuku berjalan tujuh hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah utara.
Aral yang bisa dihadapi oleh wuku Kulawu adalah kena bisa dan digigit ular.
Baca Juga: 5 Weton Berikut Ini Memiliki Warisan Tak Terduga dari Leluhurnya