"Awalnya sesak nafas, terus dibawa ke rumah sakit," katanya.
Tahun sebelumnya, Rachmat mengalami hal serupa.
Ia dilarikan ke rumah sakit lantaran sesak nafas.
"Tahun kemarin juga kayak gini, sesak nafas. Pokoknya, hampir sebelum puasa kayak gini. Dibawa ke rumah sakit, tahun sebelumnya sembuh, tetapi, tahun ini takdir berkata lain," ujarnya.
Sebetulnya, tambah Arika, tidak lebih dari dua hari sebelum kepergiannya, kondisi mertuanya itu semakin membaik jika dibandingka pada awal-awal masuk ke rumah sakit.
Bahkan, hari Minggu ini, rencananya dokter mengizinkan pulang ke rumah mengingat kondisinya membaik. Tatapi, takdir berkata lain.
"Beliau itu sudah terlihat sehat, sudah senyum-senyum, ngobrol juga biasa, engga ada kendala apa-apa. Dan hari ini seharusnya jadwal pulang, eh, malah sudah dinyatakan enggak ada. Diagnosa dokter, katanya kena serangan jantung," kata Arika.
"Bahkan, sebelumnya sempat nonton bola di rumah sakit, nonton Indonesia vs Thailand di TV," kata anggota keluarga lainnya menambahkan. Beberapa tahun ini, tambah Arika, memang kondisi kesehatan mertuanya itu tak sebugar kala muda dulu.
"Ya, sekarang mah di rumah saja. Kalau pagi, paling berjemur di halaman sambil baca koran Kompas, enggak ke mana-mana," kata Arika.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, keluarga Rachmat Hidayat membongkar momen sebelum sang aktor meninggal dunia.
"Di rawat di Rumah Sakit Borromeus 10 hari. Dia sakitnya sesak nafas, terus juga jantung," ujar Arika (39) menantu Rachmat saat ditemui di rumah duka di Gang Asmi Jalan Pasundan, Kota Bandung.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar