Wasit bahkan sempat memastikan kondisi Farhat yang tampak sempoyongan.
Farhat kemudian terjatuh di ring, pelatihnya pun langsung melempar handuk putih ke dalam ring.
"Pertandingannya itu sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian ada kejadian (Farhat) kena pukul.
Pihak korban ini tidak sadarkan diri dan langsung dirujuk ke RSUD Jombang," ucap Pengurus Pertina (Persatuan Tinju Amatir Nasional) Jombang, Muhammad Jono.
"Sudah sesuai SOP, saat ada kejadian langsung dirujuk ke rumah sakit," lanjutnya.
Dia membenarkan bahwa Farhat tak sadarkan diri saat dibawa ke RSUD Jombang.
"(Kondisi Farhat) Koma, terus saya sempat menunggu di sana sampai 01.30 WIB, karena paginya ada kegiatan, saya izin ke Ketua Pertina Bondowoso dan pihak keluarga korban, ayah ibunya datang juga," ungkapnya.
Jono menambahkan, Farhat sempat mengalami kejang saat perjalanan menuju rumah sakit.
"Sempat kejang, di rumah sakit juga begitu kondisinya, koma, dan meninggal di RSUD Jombang," tutur Jono.
"Saya dapat telepon dari Ketua Pertina Bondowoso sekitar pukul 05.00 WIB, sudah meninggal dan jenazah (Farhat) sudah sampai Pasuruan. Ini tadi saya telepon lagi sudah di rumah duka," sambungnya.
Jono mengungkapkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga Farhat.
"Pihak keluarga juga sudah tidak mempermasalahkan, karena ini adalah musibah," papar Jono.
Dia menegaskan, pertandingan cabang olahraga tinju pada ajang Porprov Jatim sudah sesuai SOP.
"Baik itu dari pelatih atau wasit sudah sesuai aturan SOP, karena pada waktu itu sudah dihitung, berarti pertandingan berhenti. Terus pelatih juga sudah melempar handuk (ke dalam ring) tandanya menyerah," pungkasnya.(*)
Source | : | Serambinews.com,TribunJatim.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar