Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebagai pemeran dalang di OVJ, Parto mengatakan saat awal OVJ dibuat, masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan chemistry antara pemeran wayang.
"Susah banget (dapat chemistry), OVJ yang pertama kita bertahan delapan tahun," ujar Parto dikutip dari YouTube Rumpi Trans tv.
"Tahun-tahun pertama untuk menyatukan itu susah, akhirnya sampai gonta ganti pemain," lanjutnya.
Hal serupa juga terjadi saat OVJ musim kedua di mana ada Denny Cagur sebagai pemeran wayang.
"OVJ yang kedua dengan pemain Denny Cagur itu lama juga. Itu bertahan lima tahun," ucap Parto. Setiap wayang juga memiliki perannya masing-masing.
Menurutnya hal ini sudah sangat umum ditemukan dalam sebuah panggung komedi.
"Kayak pemain bola, ada yang bagi, ada yang bawa, ada yang ngoper, ada yang nge-golin," kata Parto.
"Kalau di OVJ, bagian nge-golin Sule, Andre," imbuhnya.
Karena itu, diperlukan adanya komunikasi antara pelawak untuk menghidupkan panggung.
"Wayang harus komunikasi dengan wayang, karena bahan-bahan mereka yang akan main di situ," tutur Parto.
"Jadi wayang satu dengan wayang lain harus komunikasi," lanjutnya.
Tapi berbeda dengan para pemeran yang harus saling berkomunikasi untuk menentukan arah lelucon mereka.
Parto sebagai dalang memiliki tugas untuk menjaga alur cerita tetap pada benang merahnya dan mengingatkan pemain seandainya mereka sudah keluar dari alur cerita.
"Kalau saya tinggal mengatur aja, ada yang ngaco, saya baru turun, saya cuma ngatur cerita aja," jelas Parto.
"Kalau saya untuk mengintervensi bahan enggak, karena itu antara para wayang aja," kata Parto lagi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Lampung |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar