Menurut Abimanyu, ada banyak kesamaan yang mengarahkan sosok wanita dalam video tersebut adalah RK.
"Ini memang RK dari berbagai kesamaan, saya nggak perlu membanding-bandingkan," beber Abimanyu.
Dikutip dari Tribunnews, Abimanyu memaparkan jika dalam ilmu telematika tidak mengenal adanya persentase kemiripan.
Pakar telematika hanya bertugas untuk memeriksa apakah ada rekayasa dalam video atau tidak.
"Orang nanya berapa persennya apa segala macem, di digital kita nggak ada presentase, di digital kita lebih melihat apakah ada rekayasa atau tidak," jelas Abimanyu.
Ia juga menjelaskan dalam penelitiannya bukan mencari kemiripan, melainkan soal ciri-ciri.
Abimanyu tegas mengatakan jika sudah bisa menemukan ciri-ciri, sosok dalam video bisa lebih mudah untuk dipastikan identitasnya.
"Jadi bukan soal kemiripan, tetapi satu ciri-ciri. Percayalah kalau kita bilang ciri itu, memang mengacu kepada seseorang," sambung Abimanyu.
Lebih lanjut, Abimanyu tegas tidak akan menguraikan soal penelusurannya kepada publik kecuali untuk kepentingan hukum.
"Tidak saya akan uraikan kepada publik kecuali nanti diriwayatkan secara hukum, kepada orang hukum, demi hukum," tandas Abimanyu.