Pakar telematika hanya bertugas untuk memeriksa apakah ada rekayasa dalam video atau tidak.
"Orang nanya berapa persennya apa segala macem, di digital kita nggak ada presentase, di digital kita lebih melihat apakah ada rekayasa atau tidak," jelas Abimanyu.
Ia juga menjelaskan dalam penelitiannya bukan mencari kemiripan, melainkan soal ciri-ciri.
Abimanyu tegas mengatakan jika sudah bisa menemukan ciri-ciri, sosok dalam video bisa lebih mudah untuk dipastikan identitasnya.
"Jadi bukan soal kemiripan, tetapi satu ciri-ciri. Percayalah kalau kita bilang ciri itu, memang mengacu kepada seseorang," sambung Abimanyu.

Pakar telematika, Abimanyu, tanggapi soal kasus video viral yang kembali menyeret nama aktris Rebecca Klopper.
Lebih lanjut, Abimanyu tegas tidak akan menguraikan soal penelusurannya kepada publik kecuali untuk kepentingan hukum.
"Tidak saya akan uraikan kepada publik kecuali nanti diriwayatkan secara hukum, kepada orang hukum, demi hukum," tandas Abimanyu.
Sebagai informasi, kasus video viral yang menyeret nama mantan kekasih Fadly Faisal ini bukan kali pertama terjadi.
Kasus video viral pertama Rebecca terjadi pada awal Juni lalu.
Rebecca sempat menggelar konferensi pers terkait video viral berdurasi 47 detik yang beredar.