Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Karakter Weton Jumat Kliwon, Si Pemalu yang Gampang Banget Gelisah

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 16 September 2023 | 05:13
Ilustrasi karakter weton Jumat Kliwon
Unsplash

Ilustrasi karakter weton Jumat Kliwon

Gridhot.ID - Karakter weton Jumat Kliwon memang sangat beragam.

Weton Jumat Kliwon sendiri merupakan salah satu yang sangat sakral karena energi spiritualnya yang besar.

Dikutip Gridhot dari Gramedia, weton adalah hari lahir dalam penanggalan Jawa.

Weton dipercaya bisa memiliki kaitan erat dengan Neptu.

Beberapa orang menyebut weton merupakan hari lahir.

Namun, jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, erton adalah hari lahir seseorang dengan pasarannya seperti Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon.

Dalam budaya Jawa, weton tak hanya sekadar hari lahir saja, tetapi weton bisa dibilang sebagai penanggalan maupun perhitungan hari lahir dari seseorang yang kerap juga dijadikan sebagai sebuah patokan yang akhirnya merujuk pada ramalan tertentu.

Menurut kepercayaan Jawa, weton bisa berkaitan dengan ramalan peristiwa tertentu.

Weton sendiri juga bisa digunakan untuk mengetahui karakter seseorang.

Salah satu hal yang bisa dikulik dari ramalan Primbon Jawa adalah meneukan karakter weton Jumat Kliwon.

Dikutip Gridhot dari Intisari Online, menurut perhitungan primbon Jawa, maka nilai neptu hari Jumat adalah 6, sedangkan pasaran Kliwon memiliki nilai neptu weton Jawa adalah 8.

Baca Juga: 5 Weton Pemilik Cakra Paling Sakral Menurut Kepercayaan Primbon Jawa

Jadi, mereka kelahiran weton Jumat Kliwon, memiliki nilai neptu weton Jawa 14.

Weton Jumat Kliwon dianggap hari yang paling menyeramkan dibandingkan hari-hari lainnya, karena orang Jawa menganggap bila Jumat Kliwon itu waktunya para setan berpesta, dunia manusia dan juga jin atau setan tidak ada pembatasnya.

Mereka yang lahir pada weton Jumat Kliwon memiliki watak lakuning rembulan atau layaknya bulang, yang menjai penerang di kegelapan malam, mereka juga ambisius tapi juga pemarah.

Mereka memiliki keinginan besar untuk berhasil mendapatkan sesuatu, mereka juta memiliki sifat boros, dan tidak bisa mengatur keuangan mereka.

Mereka kelahiran weton Jumat Kliwon juga termasuk ceroboh, tegaan, kurang waspada, dan urakan.

Tetapi, mereka juga memiliki banyak sifat baik seperti suka menolong, pekerja keras, pandai bergaul, pandai berkomunikasi, energik, tepat janji, kreatif, dan tidak mau menganggur atau bersantai-santai.

Atas wataknya itu mereka juga memiliki cukup banyak teman.

Mongso Katelu adalah untuk mereka yang lahir pada 26 Agustus hingga 18 September.

Ciri khas mereka yang lahir pada mongso Katelu dipengaruhi oleh Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih.

Sehingga orang kelahiran mongso Katelu ini mempunyai watak pemalu, tidak suka melirik kanan kiri, dan suka mengandalkan kemampuan pribadinya.

Kebiasaan yang paling menonjol dari mereka kelahiran mongso Katelu ini selalu menghentak-hentakkan kaki atau meremas-remas jari jemarinya, yang menandakan kalau mereka sedang gelisah.

Baca Juga: Karakter Weton Kamis Kliwon, Sang Pemarah yang Mudah Bergaul dengan Siapa Saja

Namun, pengaruh Dewi Kamaratih yang wajahnya selalu mendongak, maka bila sudah terdesak, mereka kelahiran mongso Katelu ini berani maju ke depan dengan suara lantang tetapi penuh perhitungan dan kewaspadaan.

Karena watak yang dimiliki oleh orang kelahiran Jumat Kliwon yang suka membantah, maka menjadi bawahan adalah pekerjaan yang tidak mungkin untuk mereka.

Mereka kelahiran weton Jumat Kliwon lebih cocok menjadi pedagang atau seorang pengusaha, yang terpenting pekerjaan tersebut atas kendali dirinya dan tidak ada orang lain yang mengatur.

Lebih nyaman bila mereka bekerja sebagai peternak atau petani, bila dibandingkan dengan PNS atau karyawan.

Sementara dengan mongso Katelu, yang termasuk dalam kelompok Eka, maka mereka memiliki watak mengutamakan harga diri, kesucian dan disiplin, tanpa menonjolkan diri.

Untuk itu, pekerjaan yang paling cocok adalah sebagai wartawan.

Tidak tertutup kemungkinan, mereka sebagai pelukis, pemahat, atau pengarang.

Dalam bidang kerohanian, mereka juga memiliki kesempatan juga sebagai mubalig, pendeta, atau pemuka agama dan spiritual.

Tetapi yang paling mengangkat karier mereka adalah pekerjaan di bidang komunikasi atau wartawan.

(*)

Source :Intisari Online Gramedia Blog

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x