Namun gadis alumni ponpes tersebut mulai merasa curiga.
Hal itu lantaran aktivitas pria tersebut sangat dekat dengan para tentara hingga ada seragam loreng yang membuat Widiattaqi semakin penasaran dan curiga.
"Lagi gotong royong katanya. Mulai curiga kok bisa gotong royong sama tentara. Fotonya gak kelihatan tentara sih, setahuku tentara mukanya garang-garang," ceritanya.
Komunikasi mereka terus berlanjut meski keduanya berada di lokasi berbeda.
Empat tahun kemudian, pria itu pun kembali ke Lombok dan menyempatkan datang kepadanya dan keluarga.
Dari kedatangan itulah, akhirnya pria tersebut mengaku jika profesi aslinya adalah seorang anggota TNI.
"Setelah empat tahun, akhirnya dia pulang ke Lombok dan pertama kali datang aku masih malu buat ngobrol. Akhirnya dia ngobrol sama bibiku dan kebongkar dia kerja apa," ceritanya.
Tak butuh waktu lama, anggota TNI yang sempat menyamar menjadi tukang batagor ini melamar sang gadis Lombok.
Keduanya pun menggelar acara tunangan dengan sederhana.
"Ketiga kalinya, dia datang sama bapak mertua dan katanya langsung lamaran. Deg-degan banget masya Allah," tulisnya.
Setelah menjalani pertunangan, mereka pun memutuskan untuk mengikat janji suci pernikahan.