Bens Leo sempat diminta Ferrasta Soebardi alias Pepeng untuk menulis di sebuah buku yang sedang dibuat oleh Pepeng. Sayangnya, Pepeng lebih dahulu tiada.
Tetapi Bens Leo telah meminta izin kepada istri Pepeng, Utami Mariam Siti Aisyah, untuk melanjutkan buku yang dituliskan Pepeng.
"Ya saat-saat ia berbaring, ia menulis sebuah buku. Saya belum tahu pasti buku apa yang sedang ditulisnya, tapi saya akan coba melanjutkan apa yang dicita-citakan mas Pepeng," ujar Bens Leo, Rabu (6/5/15) di Masjid Baiturrahman, Cinere, Depok -- masjid di sholatkannya jenazah Pepeng sebelum disemayamkan di TPU Jelupang --.
Bens menceritakan bahwa dirinya ada saat Pepeng menghembuskan nafas terakhirnya. "Saya tiba di rumah sakit, 30 menit sebelum Pepeng wafat, setengah sembilan lah, eh setengah sepuluh maksud saya," kata pengamat musik ini.
"Pepeng sempat mengatakan 'dada saya sakit', di situ ada satu anaknya dan istrinya mba Tami yang datang sekitar 7-8 menit sebelum mas Pepeng meninggal, karena dia sempat balik ke rumah sebentar terus baru balik lagi," cerita Bens Leo.
"Sepertinya mba Tami memang ditakdirkan untuk bertemu mas Pepeng. Saya mendengar mba Tami mengucapkan kalimat I Love You yang dibalas Pepeng," cerita Bens Leo.
Ia juga menuturkan, Pepeng mendapat perawatan terbaik. Saat terakhir, ia dirawat oleh tiga dokter, namun sudah tidak dapat mencerna makanan lagi, karena ginjalnya tak lagi berfungsi.
Istri Bens Leo, yang merupakan dokter gizi di Rumah Sakit Cinere, memudahkannya untuk mendapat kabar terbaru Pepeng.
(*)