Tampak dalam video tersebut, sampah berserakan di bawah tempat duduk yang menyerupai balai-balai.
"Gue kayak greget, ini sepi pengunjungnya, belum banyak yang dateng, karyawan banyak, tapi... pengin nyapuin," ujar A Juju.
"Bisa enggak gue yang nyapuin, greget. Kenyamanan gue sebagai pengunjung berkurang, napsu makannya berkurang," lanjutnya.
Dari konten tersebut, A Juju juga menyampaikan tentang rasa makanan yang menurutnya cukup enak tapi mahal.
Misalnya telur dadar dengan potongan ayam di dalamnya, dijual dengan harga Rp 65.000 dan ikan mulai dari Rp 100.000.
"Gue pikir makanannya range harganya murah, buat gue ini mahal. Gue pikir kayak warteg, rumah makan lesehan, ternyata harganya diatas rata-rata," ucap A Juju.
Tak hanya mereview tempat makan, A Juju juga dibuat heran ketika berniat membungkus makanan dan hanya diberikan kantong plastik berwarna merah.
Sehingga A Juju hanya menuangkan makanan yang tersisa ke dalam kantong plastik.
"Kita minta bungkus, tapi bungkusnya (disuruh) sendiri, tuh dikasih plastik aja," kata A Juju.
"Ya udah kita bungkus, ini langsung kita kresekin, kayak sampah," lanjutnya.
Mengetahui warungnya direview tanpa izin, pemilik warung, Bang Madun mengungkap kekecewaan lewat channel YouTube OPAH DAN OBET Kisah Gue.