"Barang bukti yang berhasil diamankan satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar," kata Leonardus, Selasa (26/9/2023).
Kemudian barang bukti berupa satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol berwarna merah yang ditemukan di sekitar jasad korban.
Namun jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyatakan hingga kini belum dapat memastikan apakah pisau yang ditemukan tersebut milik korban, atau milik orang lain.
"Kita belum bisa mengidentifikasi, yang pertama terkait dengan pisau. Ini kepemilikan ataukah memang itu ada di sana atau dibawa oleh korban. Ini belum bisa kita pastikan," ujarnya.
Leonardus menuturkan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur belum dapat memastikan kepemilikan pisau karena dari hasil olah TKP jejak sidik jari sudah hilang terdampak kebakaran.
Dia hanya menyebut bahwa hingga kini jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus penyebab meninggalnya korban.
"Melakukan penyelidikan bekerja sama dengan SatPOM (Satuan Polisi Militer) Lanud Halim Perdanakusuma, dan Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) Mabes Polri," tuturnya.
Sebelumnya jasad CHR ditemukan tewas terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada Minggu (24/9/2023) malam.
Usai ditemukan jasad CHR yang merupakan anak anggota perwira menengah (Pamen) TNI AU tersebut kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi.
(*)