Meski jawaban Marshel diiringi dengan candaan, namun ia bak mengisyaratkan ingin juga berkonsultasi mengenai prahara rumah tangganya bersama Cesen.
"Sebenarnya kalau ada tempat konsulnya saya juga pengin konsul, biar gimana hidup saya nggak selalu berantem sama istri."
"Saya sampek padu lambe," ujar Marshel berkelakar.
Marshel lantas menyebut masalah yang datang bertubi-tubi di rumah tangga sebagai ujian.
Namun, ia justru seolah-olah tengah menyindir istrinya kini bermulut tajam.
"Kalau untuk berantem ibarat pedang, pedang itu semakin ditempak, dibakar, dipukul akan semakin tajam."
"Akan semakin kuat itulah pernikahan semakin banyak masalah masalah dan masalah akan semakin tajam mulut istri ke kita," terang Marshel seraya tertawa.
Seolah menyinggung lontaran istri yang menudingnya tak pernah pulang tepat waktu, Marshel pun memberikan tanggapannya.
Tak muluk-muluk, ia hanya meminta istri untuk beradaptasi dengan pekerjaannya di bidang entertainment.
Sebab, diakui Marshel, dirinya tak bekerja di bawah naungan sebuah instansi negara yang sudah terpaku terkait jam kepulangannya.
"Cuma harusnya istri harus adaptasi, karena kita kan bekerja, kita bekerja bukan sebagai PNS."
"Kalau PNS kan sudah tahu pulang jam berapa. Kita kan kerja di entertainment, harusnya tahu gitu kan kerjanya kita seperti apa," pungkasnya.