Oleh karena itu, orang yang terlahir dalam mongso Kalima biasanya orang-orang yang pendiam, namun mereka dapat memberikan nasihat bagi orang yang membutuhkan, pandai menyimpan rahasia, sehingga banyak kawan yang mempercayai untuk sesuatu rahasia.
Penampilan mereka penuh misteri, hal itu karena mereka lebih senang bekerja secara diam-diam, perkataannya penuh arti dan kepastian.
Mungkin yang belum mengenal orang kelahiran mongso Kalima, terasa sangat kaku bergaul dengannya, segalanya tampak sangat tertutup, tetapi bila sudah mengenalnya lebih lama, maka terasa suatu hubungan persahabatan yang baik dan penuh canda, bahkan enak diajak untuk berbincang-bincang.
Sesuatu yang luar biasa bagi kelahiran mongso Kalima adalah ketabahan hati, dalam menghadapi kehidupan penuh dengan rasa percaya diri, jarang mengeluh, dan tidak pernah menyerah bila menghadapi kesulitan apa pun bentuknya.
Istimewanya lagi, ketika mereka mengalami suatu kesulitan, maka akan menemukan suatu jalan untuk mengatasi kesulitan itu, dan berhasil!
Bagi orang kelahiran mongso Kalima, tidak ada hal-hal yang dianggapnya sulit dan luar biasa, semua masalah dan kehidupan ini, dihadapinya dengan gembira dan tidak pernah berkeluh kesah.
Berdasarkan jumlah neptu weton Jawa weton Selasa Pahing yang 12, maka jodoh yang cocok untuk mereka adalah orang yang memiliki jumlah neptu 7, 12, dan 17.
Jumlah neptu weton Jawa 7,12, dan 17, adalah mereka yang lahir pada weton: Selasa Wage, Selasa Pahing, Minggu Pon, Senin Kliwon, Rabu Legi, Kamis Pahing, Kamis Wage, dan Sabtu Kliwon.
Sementara, jodoh yang paling cocok untuk kelahiran mongso Kalima, adalah mereka yang lahir pada mongso Kaso (23 Juni – 2 Agustus).
Namun, ada beberapa alternatif karakter kelahiran lain, yang dapat juga diperjodoh yaitu dengan mereka kelahiran mongso Kapitu (23 Desember – 3 Februari), Katelu (26 Agustus – 18 September), dan mongso Kalima sendiri, serta Kasanga (2 Maret – 26 Maret).
Pada akhirnya, lahir, mati, dan jodoh, hanya Tuhanlah yang berhak menentukan, manusia hanya berusaha, berikhtiar, dan berdoa.
(*)
Source | : | Intisari Online,Gramedia Blog |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar