"Kita gotong royong buat nurunin pasiennya, beliau laki-laki dengan pakaian kemeja abu-abu," lanjutnya.
"Celana kain hitam, serta sepatu hitam," imbuhnya.
Dokter Isna Cahya lalu memeriksa pasien tersebut.
Ia berusaha mengajak ngobrol pasien itu.
"Aku periksa pasiennya, aku coba tepuk-tepuk," kata dokter Isna Cahya.
"Pak-pak bangun," tuturnya.
"Tidak ada sahutan," imbuhnya.
Berpikir pasien tersebut baik-baik saja, dokter Isna Cahya lalu menyuruhnya untuk membenarkan celananya sendiri yang melorot.
Tanpa menjawab pasien tersebut lalu membetulkan posisi celananya.
"Celana pasien melorot ke bawah, sampai hampir terlihat kemaluannya," ucap dokter Isna Cahya.
"Nah aku inisiatif bilang ke pasiennya untuk menaikan celananya sendiri," kisahnya.