GridHot.ID - Weton bisa menunjukkan karakter, takdir, pasangan hidup, dan keberkahan seseorang.
Selain itu, weton juga bisa menunjukkan tingkat kekuatan rohani seseorang.
Ada beberapa weton yang dianggap sakti karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki weton lain.
Weton-weton sakti ini ditakuti oleh makhluk gaib karena memiliki energi positif yang kuat dan bisa menangkal gangguan mistis.
Berikut ini adalah lima weton sakti yang paling diminati dan didambakan orang, apakah Anda termasuk?
1. Kamis Pahing
Weton ini adalah weton yang paling sakti karena dianggap sebagai reinkarnasi para wali Tanah Jawa.
Orang-orang yang lahir dengan weton ini memiliki sifat yang sangat baik, memiliki pengetahuan yang luas dan pandai berbicara.
Mereka juga memiliki bakat sebagai pemimpin yang berwibawa dan disegani.
Presiden RI Pertama Ir Soekarno juga disebutkan lahir di hari Kamis Pahing.
2. Rabu Pahing
Baca Juga: 4 Weton Paling Dibenci karena Suka Cari Musuh
Weton ini adalah weton yang bagus untuk menjadi pemimpin.
Orang-orang yang lahir dengan weton ini memiliki sifat seperti mendung, tergantung pada cuaca dan kondisi.
Sehingga orang yang memiliki sifat baik kepada orang yang berwatak Rabu tentu akan dibalas dengan yang baik.
Selain itu, mereka juga memiliki wibawa yang penuh balas budi.
3. Jumat Legi
Weton ini adalah weton yang istimewa untuk ritual. Pasaran Jumat Legi sering diadakan tahlilan, selamatan karena diadakan tahlilan, selamatan, rahasianya adalah karena Jumat Legi adalah jumat besar.
Orang-orang yang lahir dengan weton ini akan mengayomi orang-orang di sekitarnya.
Apabila meminta pertolongan Tuhan maka akan dikabulkan, tentu saja dengan catatan mereka rajin beribadah.
4. Sabtu Pahing
Weton ini adalah weton yang nyaman atau kerasan.
Orang-orang yang lahir dengan weton ini akan betah berada di tempat yang disinggahi dan dianggapnya nyaman.
Baca Juga: 3 Weton Diramalkan Sukses Jika Jadi Atasan, Punya Jiwa Kepemimpinan
Mereka juga cepat memaafkan dan tidak menyimpan dendam. Mereka juga menguasai ilmu Laduni karena karakternya yang dermawan.
(*)