"Memang menggunakan (pinjol), tapi enggak sampai terjerat sampai harus jual rumah, yang betul Bedu memang mau menjual rumahnya," jelas Bedu.
Bedu juga mengatakan, tidak mungkin dia menjual rumah yang harganya miliaran hanya karena terjerat pinjol.
Terlebih yang dia tahu nominal pinjol tidak begitu besar.
"Teman-teman tahu seberapa maksimal sih pinjol," kata Bedu.
"Logikanya, kalau pinjem pinjol, kemudian saya terlilit, harus menjual aset, nilainya sangat jauh. Jadi bukan karena pinjol saya menjual rumah, tapi ada reason lain," jelasnya.
Walaupun nominal pinjol tidak besar, Bedu mengingatkan agar masyarakat tidak coba-coba menggunakan pinjol.
"Belajar dari sini akhirnya kita punya pelajaran, jangan bercanda-bercanda kayak gini lagi, jangan bercanda pakai pinjol," pesan Bedu.
Diceritakan Bedu, awal dia tergoda menggunakan pinjol karena adanya fasilitas itu di aplikasi yang ia gunakan.
"(Dulu) pernah coba-coba karena ada di aplikasi, iseng-iseng doang," tuturnya.
Tapi diakui Bedu, karena dia bukan karyawan kantoran yang memiliki tanggal gajian pasti, seringkali dia lupa dengan jatuh tempo.
"Biasa ada jatuh temponya tanggal sekian, (itu) telat. Enggak sadar tanggal berapa jatuh temponya karena kita bukan pegawai yang habis gajian bayar ini," tutur Bedu.