"Kebetulan papa tinggal di rumah aku. Pokoknya papa enggak sakit. Enggak ada sakit keras dan merasakan sakit pun enggak, karena usia aja. Pas menjelang ajalnya, papa itu badannya anget," jelas Ira Wibowo.
"Lalu kami pun panggil dokter ke rumah. Terus papa dibawa ke rumah sakit dan sudah tiada," ujar Ira Wibowo.
Bersyukur
Dikutip dari Wartakotalive, sementara itu, Ari Wibowo bersyukur sang ayah meninggal dengan sangat tenang dalam tidurnya, tanpa merasakan sakit sedikit pun saat menjelang ajalnya.
"Papa meninggal berada dikelilingi orang orang yang dia cintai, jadi kayaknya udah memberi tanda this is goodbye," kata Ari Wibowo.
"Iya tenang dan sangat mudah, dia di akhir-akhirnya selalu bilang saya ini hidupnya bahagia, selalu bilang kaya gitu hidupnya penuh syukur dan merasa bahagia," ujar Ira Wibowo seraya menangis.
Ari Wibowo menyampaikan bahwa kebahagiaan sang ayah berada di keluarganya, bisa hidup bersama anak-anak dan melihat buah hatinya sukses dengan caranya sendiri.
"Kemudian juga salah satu kebanggaan papa adalah jasa dia di militer sebagai tentara pelajar dan selalu dia bangga menggunakan atribut-atributnya," ujar Ari Wibowo.
"Apalagi papa sekarang dimakamkan disini (TMP Kalibata), ini adalah satu hari kebanggaan dan bahagia dia bisa dimakamkan di sini, bisa diakui jasanya, pengorbanannya untuk kemerdekaan Indonesia. Aku yakin sekarang dia ada sudah di surga dan melihat ke dunia dengan senyuman," papar Ari Wibowo.
(*)