Tampak hadir presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku inspektur upacara mengatakan, pemakaman secara kenegaraan merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap putra terbaik bangsa.
Maftuh, lanjut dia, merupakan sosok pejabat, diplomat, birokrat, dan tokoh masyarakat yang layak diteladani.
Komitmen dan loyalitas terhadap tugas serta menjunjung integritas menjadi pegangan Maftuh yang tidak pernah dilepaskan.
"Beliau tidak pernah berhenti memikirkan bangsa dan umat beragama sampai ajal menjemput," ucap Lukman dalam pidatonya.
Sebelumnya, almarhum Maftuh sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Malaysia.
Di rumah sakit tersebut Maftuh sempat menjalani penyinaran untuk penyakit kankernya di sekitar paru-paru.
Muhammad Maftuh Basyuni, lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 4 November 1939, adalah menteri agama pada Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi pada 1968.
Periode 1976-1979, ia tampil sebagai sekretaris pribadi duta vesar Indonesia di Jeddah, Arab Saudi.
Selain sebagai kepala rumah tangga kepresidenan saat Soeharto memimpin negara Indonesia, ia juga menjabat sekretaris negara pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Vokalis Band Ini Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung
Sejak 2002, ia adalah Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Pada 2004, ia tampil sebagai ketua delegasi Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri OKI
(*)
Source | : | Kompas.com,ANTARA News |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar