Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok artis muda ini meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit Kanker.
Meski telah lama meninggal dunia, sosoknya masih terus dikenang banyak orang berkat karyanya di dunia hiburan.
Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Renita Sukardi.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Renita Sukardi adalah pemain sinetron ternama dari serial Ojek Pengkolan.
Namun dirinya sudah menarik diri dari dunia hiburan akibat penyakit kanker yang dia derita.
Hingga akhirnya Renita Sukardi dilaporkan meninggal dunia pada Senin, 10 April 2017.
Renita Sukardi meninggal dunia di usia 40 tahun usai berjuang melawan kanker payudara stadium 3B yang kemudian menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya.
Dikutip Gridhot dari Tribun Medan, Senin (10/4/2017) pagi, aktris Renita Sukardi sempat memberitahu dirinya lapar dan meminta makan kepada sang suami, Hilmi Salahudin.
Sayangnya, permintaan itu tak sempat terpenuhi lantaran tak lama setelahnya Renita Sukardi tak sadarkan diri hingga akhirnya menemui ajal.
"Permintaan terakhir dia (Renita) tadi pagi, sekitar pukul 6.30 WIB, dia bilang, 'Ayah, aku lapar.' Nah, nggak lama, kok, nggak sampai semenit saya keluar, kasih tahu suster, 'Sus, pasien minta makan, ya,' pas masuk, dia tidak sadar lagi, koma," ujar Hilmi ketika ditemui di rumah duka di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin (10/4/2017).
Mendiang Renita Sukardi memang sempat beberapa kali berada dalam kondisi tak sadarkan diri sebelum pada akhirnya meninggal dunia, Senin (10/4/2017).
Pada Minggu (9/4/2017) malam, Renita Sukardi sempat mengalami koma.
Kemudian, ia sempat kembali sadar.
Pada Senin (10/4/2017) subuh, Renita Sukardi kembali tak sadarkan diri.
Dengan bantuan alat kejut, Renita Sukardi sempat sadar.
Namun, nasib berkata lain. Sebelum meninggal pada pukul 08.19 WIB, Renita Sukardi kembali tak sadarkan diri.
"Meninggal pukul 08.19 WIB setelah dua kali mengalami koma. Sempat bangun, terus tadi pagi pukul lima subuh, hilang lagi. Kasih alat kejut, ada (sadar) lagi. Akhirnya, pukul tujuh tidak sadar sampai akhirnya meninggal," tutur Hilmi.
Jenazah Renita Sukardi hingga kini masih disemayamkan di kediamannya sebelum nantinya akan dimakamkan berdampingan dengan jenazah sang ibunda di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, setelah asar, hari ini, Senin (10/4/2017).
Sementara itu, seperti yang telah diberitakan, Renita Sukardi mengembuskan napas terakhirnya hari ini, Senin (10/4/2017), pukul 08.19 WIB, setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara yang bersarang di tubuhnya selama tiga tahun belakangan.
Seperti yang diketahui, sebelum meninggal Renita Sukardi mengidap penyakit kanker payudara stadium 3B.
Ini adalah kali kedua Renita Sukardi divonis dokter mengidap kanker payudara.
Tahun 2014 silam, Irene sempat dinyatakan sembuh dari kanker payudara yang menyerangnya.
Namun nahas, sel kanker jahat itu kembali aktif sekitar tahun 2015 silam.
Hingga saat ini sebelum meninggal, pemain sineron tukang ojek pengkolan ini menghabiskan waktunya di tempat tidur dan berjuang melawan kankernya.
Cobaan menerpa Renita
Cobaan demi cobaan datang kepada Renita sejak 2012.
Setelah memiliki anak, Andi Jabbar Al Mufti, Renita dan suaminya Andi Hilmi Salahuddin ingin memiliki anak kembali. Pada tahun 2012 Renita hamil. Kebahagiaan pun meninggi.
Renita tampak gembira. Bahkan ketika diminta wawancara oleh majalah Nakita pada Februari 2014, dia sangat antusias dan bersemangat.
Namun, tiba-tiba dia membatalkan wawancara itu.
Melalui pesan singkat, dia menyatakan harus menjalani kiret.
Setelah mengalami vlek yang berlanjut dengan pendarahan, diketahui bahwa jantung bayi yang dikandungnya sudah tak berdetak lagi.
Berita itu sangat mengguncang Iren, panggilan Renita.
Apalagi, kehamilan itu memang sudah direncanakan. Saat itu, putra pertamanya sudah berumur 2 tahun dan saatnya punya adik.
"Awalnya saya merasa mampu melakukan segalanya sendiri. Sehari-hari saya sendiri yang mengasuh Al (anaknya) yang aktif," katanya waktu itu.
Tak lama kemudian, ternyata pesinetron ini merasakan ada keanehan pada payudaranya. Dalam pemeriksaan ditemukan FAM atau Fibroadenoma mammae, yakni tumor kecil di payudara Iren.
Suami Renita Sukardi menyebutkan kalau tulang sang istri mengalami kerapuhan saat divonis kanker.
"Awalnya Juli 2014 itu ketahuannya. Mulai muncul tuh, terasa ada benjolan terus diperiksa. Kata dokter tuh yang pertama ketemu itu FAM," ucap suami Renita Sukardi, Andi Hilmi Salahuddin, dilansir Grid.ID di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).
Pada saat itu, Renita sudah sempat menjalani operasi pengangkatan FAM tersebut dan berjalan lancar.
"FAM tuh kayak tumor tapi jinak, jadi diangkat. Operasinya kecil, cuma angkat tumor doang. Itu pun nggak sampai nginep (di rumah sakit). Operasi pagi, sore sudah pulang lagi," tambah Andi Hilmi.
Namun nahasnya, ketika menjalani pemeriksaan lebih lanjut, ternyata Renita divonis kanker payudara stadium 2.
"Tapi besokannya, ketahuan setelah dibiopsi, ada sel kanker. Waktu itu divonis dia kanker payudara stadium 2," jelas Andi Hilmi.
Ketika divonis kanker payudara stadium 2, Renita pun ternyata sempat menjalani terapi dan sempat merasa sudah sembuh walau ternyata hasil berkata lain.
"Kemudian diterapi, ada satu dokter di daerah Menteng sana. Terapi dua bulan langsung sembuh, kemudian di akhir 2015, ternyata muncul lagi,” kata Andi Hilmi.
"Sebenarnya waktu itu dokter bilang, walaupun (sel kanker) kamu sudah hilang, tapi kan masih ada sel-sel kecil yang tidak terdeteksi. Nah, sel-sel ini kalau nggak diatasi, akan membesar," tutur Andi Hilmi.
Renita pun beranggapan dirinya sudah sembuh total sehingga tidak pernah menjalani pemeriksaan kembali. Makanan Renita pun juga kurang dijaga.
Pada akhirnya setahun kemudian tepatnya pada April 2016 penyakit itu muncul kembali. Sejak saat itu hingga sekarang, keadaan Renita tidak kunjung membaik bahkan terbilang lebih parah.
"Dari situ, sampai sekarang belum benar-benar pulih karena di situ kena low back pain (sakit pinggang akibat gangguan otot dan tulang punggung)," ucap Andi Hilmi.
Tidak hanya itu, sesudah mengalami low back pain, kaki Renita pun mengalami patah tulang.
"Habis back pain, kaki kanan dulu patah, habis kaki kanan patah, kaki kiri lagi. Jadi, sekarang kakinya dua-duanya sudah patah nih,” kata Andi Hilmi.
"Tapi yang kanan sudah dipen, kaki kirinya belum sempet karena kan mau disinar. Kalau mau disinar kan nggak boleh dioperasi. Tunggu setelah hasil radiasi dulu, baru dia boleh dioperasi," tutup Andi Hilmi.
(*)