"Dia takut. Posisi hamil jadi butuh perlindungan, agar bisa stabil dan berpikir logis," katanya.
Dikutip dari TribunStyle, dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah luka di bagian tubuh Qory.
"Ada di paha dan punggung karena ditendang," katanya.
Bahkan dr Qory masih sering merasa pusing karena kepala dan lehernya diinjak Willy.
Selain fisik, psikis Qory pun ikut terganggu akibat KDRT dari Willy Sulistio.
"Trauma cukup berat," kata Saryuni.
Selama diinapkan, petugas P2TP2A menyarankan agar dr Qory melaporkan suaminya, Willy ke polisi.
"Awalnya sudah kita ajak ke sini (kantor polisi)," katanya.
Namun Dokter Qory enggan karena ia masih merasa sayang pada Willy Sulistio.
"Dia gak mau, karena sangat sayang sama suaminya," kata Saryuni.
Qory tak tega bila nanti Willy dihukum karena melakukan KDRT. "Dia gak mau suaminya sampai kena," katanya.