Tapi dari PIHAK KELUARGA TIDAK DIPERBOLEHKAN IKUT MENYAKSIKAN PROSES AUTOPSI
Sementara kami pihak keluarga sudah memberi opsi untuk diwakilkan dokter yang ditunjuk keluarga tapi tidak diterima oleh DOKTER FORENSIK DESI dah bahkan ruangan bedah dikunci rapat dan dikawal penjaga
Kami tidak diperbolehkan mendokumentasikan jenazah dari mulai pembukaan peti sampai di autopsi," tulis kakak Aldi.
Disisi lain, Monalisa membongkar gelagat sang adik sebelum tewas.
Saat itu sang adik bertingkah biasa sehingga dirinya yakin jika Aldi Sahilatua dibunuh.
View this post on Instagram
"Hari Rabu seperti biasa dia (Aldi) minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," pungkas Monalisa dikutip dari Tribun Medan.
Setelahnya, Monalisa pun mendengar cerita dari anak pemilik kos bahwa di hari Kamis Aldi sempat meminjam motor untuk berbelanja.
"Barulah dia belanja. Karena pengakuan anak pemilik kos juga adik saya minjam motor untuk ke tempat belanja, kala ada hal yang aneh kenapa harus belanja dulu," imbuh Monalisa.
Uraian Monalisa soal permintaan Aldi tersebut seolah ingin menepis dugaan korban mengakhiri hidup.
"Adik saya ALDI SAHILATUA NABABAN yang berstatus mahasiswa di Elisabeth International Bali ditemukan MENINGGAL DIBUNUH di kostnya Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan," tulis Monalisa Nababan dalam unggahannya.
Selain Monalisa, teman Aldi juga membantah dugaan tersebut.
Source | : | Kompas.com,Tribunsumsel.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar