"(Usia) 2 tahun aku proses rekamannya, (usia) 3-4 tahun makin booming," ucap Chikita.
"Meledak 1 juta copy. Aku, label, nyokap bokap cukup kaget. Konsekuensinya aku kehilangan masa kecilku," lanjutnya.
Chikita kemudian menceritakan perjuangannya sebagai penyanyi cilik pada masa itu.
"Dulu stasiun tv cuma tiga, itu rata-rata ada yang pemancarnya di Surabaya, jadi ke sana buat syuting doang," ujar Chikita.
"Itu udah pasti seminggu dua kali (ke Surabaya)," imbuhnya.
Dengan semua kesibukan yang dijalani selama kurang lebih 10 tahun, itu Chikita baru tahu penghasilannya cukup besar setelah dewasa.
"Tahu pas udah gede, jadi mami itu suka nyimpenin," ujar Chikita Meidy.
"Walaupun awalnya berpikir kayak 'Duh kok gue enggak tahu apa-apa sih?' Ternyata gede loh, dari lagu-lagu Papi, let say royalti," sambungnya.
Chikita Meidy merupakan satu diantara banyak penyanyi cilik populer di era tahun 1990an.
Beberapa lagu populer Chikita Meidy seperti "Kuku Ku", "Gigi Gigi," "Kampuang Nan Jauh di Mato".
Dilansir dari tribunsumsel.com, inilah sosok pembully dari artis cilik Chikita Meidy hingga membuatnya memutuskan berhenti menyanyi.
Baca Juga: Jawaban Pilu Siswa SMP Korban Bullying di Cilacap Saat Ditanya Ingin Pindah Sekolah atau Tidak
Source | : | Kompas.com,TribunSumsel.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar