Dari kepercayaan warga sekitar, hal itu didasari oleh kearifan lokal masyarakat setempat bahwa buaya yang terekam merupakan keturunan nenek moyang.
"Seringkali saat kami sosialisasi, masyarakat menceritakan hal seperti itu, mereka bilang pak jangan diganggu pak itu memang bagian dari nenek moyang kami, mereka mau melihat cucu-cucunya," ungkap Dendi Setiadi.
Ia menambahkan, hal itu diperkuat dari kondisi jenazah Habil yang berada dalam mulut buaya, terekam masih dalam keadaan utuh.
"Saya rasa kalau memang buaya itu mau nerkam, kondisi tubuh sudah hancur. Tapi ini nggak," sambung Dendi.
Buaya Disetrum dan Dibelah Perutnya
Melansir TribunKalteng.com, pada Sabtu (25/11/2023) pukul 13.00 WIB, upaya evakuasi terhadap jasad Habil terus dilakukan.
Atas desakan warga, saat buata kembali muncul ke permukaan, predator itu pun langsung dilumpuhkan dengan cara disetrum.
Selanjutnya pada pukul 13.20 WIB, buaya berhasil ditarik ke darat.
Warga lantas membelah tubuh buaya tersebut.
Namun, saat berhasil dibelah, tak ditemukan adanya tubuh Habil.
Diketahui buaya tersebut berjenis Sapit atau Sinyulong, dengan ukuran kurang lebih 5 meter
Baca Juga: Kekuatan Khodam Buaya Putih, Sulit Ditemukan dan Punya Energi Alam yang Luar Biasa Kuat