Akhirnya karena kerumitan itu dan biaya yang mahal, keluarga pun memutuskan untuk membawa pulang saja jasad Aldi ke Medan.
"Dari mana saya harus mengirim biaya sebanyak itu?," ujarnya.
Tak hanya itu, Monalisa pun mendapat informasi adiknya bunuh diri dari oknum tersebut.
Ia pun akhirnya mengungkap siapa sosok oknum tersebut.
Mereka yakni merupakan senior Monalisa saat kuliah dulu.
"Oknum yang di sana itu senior-senior saya di Udayana," kata dia.
Para oknum itu, lanjut dia, menyimpulkan hal itu dari pesan terakhir yang ada di HP Aldi Nababan.
"Mereka memberikan saya keyakinan dengan HP adik saya yang katanya ada pesan terakhir untuk keluarga," tandasnya.
Bahkan menurutnya, oknum itu bisa melihat alat bukti di TKP.
Hal itu sontak saja membuat Monalisa sebagai kakak merasa janggal.
"Kenapa barang bukti berupa HP yang harusnya sudah ada di tangan polisi itu bisa difoto oleh masyarakat," tandasnya.
Aldi pertama kali ditemukan oleh pemilik kos pada Sabtu (18/11/2023).
Ia ditemukan tewas dengan kondisi tergantung tali plastik.
Namun yang janggal, yakni saat ditemukan kaki Aldi Nababan dalam posisi menapak ke lantai.
Selain itu ditemukan darah yang mengalir dari tubuh korban.
Keluarga pun meyakini bahwa Aldi Nababan tewas dibunuh, bukan bunuh diri.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar