“Waktu beliau tanya, saya gak punya uang, karena kalau dipikiran orang banyak jadi cawapres uangnya harus miliaran, triliunan, saya bilang gak punya uang,” kata Mahfud, Jumat.
Sejak saat itu, dia belum pernah satu kali pun melamar untuk mendapatkan posisi sebagai cawapres. Karena tidak punya uang.
“Saya gak pernah melamar betul. Bukan tidak mau, tidak pernah, karena tidak berani, kalau melamar lalu ditanya, uangnya berapa?” tutur Mahfud.
Hingga suatu ketika, banyak orang-orang dari partai datang menemui dirinya dan menawarkan posisi cawapres.
Mereka kemudian mensyaratkan jika ingin menjadi cawapres harus menyediakan sejumlah uang.
“Bapak kalau mau jadi cawapres harus menyediakan uang, untuk saksi (saja) 1,6 triliun. Untuk saksi, belum kampanye belum apa, ya sudah saya enggak mau daftar,” ungkap mahfud.
Setelah itu, Mahfud kemudian menceritakan soal tawaran yang datang dari PDIP agar Mahfud mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
“Tiba-tiba dipanggil Bu Mega, ndak usah pake uang, ini perjuangan, itu Bu Mega,” ujar Mahfud.
Padahal Mahfud pernah mengira, untuk melamar ke PDIP harus membayar dengan harga mahal, namun ternyata malah gratis.
“Ini perjuangan Pak Mahfud, hukum harus ditegakan, korupsi merajalela, sudah PDIP dan kawan-kawan percaya Pak Mahfud jadi Cawapres, tanda tangan,” kata Mahfud menirukan ucapan Ketua Umum PDIP Megawati.
(*)