GridHot.ID - Pernahkah mendengar soal arti kedutan menurut Primbon Jawa?
Arti kedutan menurut Primbon Jawa konon merupakan pertanda soal insiden mendatang dari tubuh.
Arti kedutan ini bisa berbeda-beda berdasarkan letak terjadinya.
Kedutan di perut bagian bawah seringkali dianggap sebagai pertanda atau isyarat mistis dalam budaya Jawa.
Menurut Primbon Jawa, kejadian ini bukanlah semata-mata karena faktor fisik atau medis, tetapi juga memiliki makna tertentu yang berkaitan dengan nasib dan kehidupan seseorang.
Artikel ini akan membahas dua arti umum kedutan di perut bagian bawah menurut kepercayaan Primbon Jawa.
1. Kedutan Perut Bawah Sebelah Kiri
Kedutan di perut bagian bawah sebelah kiri menurut Primbon Jawa sering dianggap sebagai pertanda baik.
Hal ini diyakini sebagai isyarat bahwa seseorang akan mendapatkan keberuntungan atau rezeki dalam waktu dekat.
Menurut kepercayaan ini, kedutan di sebelah kiri mengindikasikan adanya energi positif yang mengalir melalui tubuh, membawa berkah dan kebaikan.
Para penganut Primbon Jawa seringkali memahami kedutan ini sebagai sinyal bahwa seseorang akan mengalami perubahan positif dalam kehidupannya.
Baca Juga: 6 Arti Kedutan di Kepala, Pertanda Ketidakharmonisan dalam Hubungan
Hal tersebut termasuk mendapatkan pekerjaan baru, rejeki yang melimpah, atau bahkan kabar baik terkait hubungan pribadi.
2. Kedutan Sebelah Kanan
Sementara itu, kedutan di perut bagian bawah sebelah kanan memiliki interpretasi yang berbeda menurut Primbon Jawa.
Kedutan di sebelah kanan sering dianggap sebagai pertanda yang kurang menguntungkan.
Dalam kepercayaan ini, kedutan di sebelah kanan dihubungkan dengan potensi masalah atau hambatan yang mungkin dihadapi seseorang dalam waktu dekat.
Meskipun tidak selalu diartikan sebagai sesuatu yang negatif, kedutan di sebelah kanan dianggap sebagai peringatan untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi atau mengambil keputusan.
Beberapa tafsir Primbon Jawa mengatakan bahwa seseorang mungkin menghadapi cobaan atau tantangan, dan dengan kewaspadaan, mereka dapat mengatasi hambatan tersebut.
(*)