GridHot.ID - TS (34), seorang ibu asal Kampung Rancagoong RT 04/04, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur Jawa Barat diduga menjadi korban malapraktik.
Diketahui TS menjalani persalinan sesar di RSUD Cianjur pada Selasa (21/11/2023).
Ia diduga menjadi korban malpraktek saat melahirkan anaknya di RSUD Cianjur.
Dilansir dari tribunnews.com, seorang ibu berinisial TS (34) diduga jadi korban malapraktik saat melahirkan di RSUD Cianjur, Jawa Barat.
Warga Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur ini diduga jadi korban malapraktik saat operasi caesar, Selasa (21/11/2023) lalu.
Saat itu, ia dirawat selama tujuh hari.
Suami TS, Ganjar (35) mengatakan, setelah pulang dari rumah sakit, luka bekas operasi caesar tak kunjung kering dan mengeluarkan cairan beraroma tak sedap.
Ia juga mengatakan, jahitannya pun lepas.
Akibatnya, luka operasinya tersebut terbuka dan terlihat benda putih seperti kain kassa.
Melansir tribun-medan.com, malang nasib ibu di Cianjur, Jawa Barat menjadi korban malpraktik saat melahirkan.
Luka bekas operasi caesarnya masih menganga dan mengeluarkan nanah.
Aroma tak sedap pun menyebar dari luka bekas caesar ibu tersebut.
Ketika dirinya mengeluh, dirinya justru mendapatkan amarah dari tim medis.
Diketahui, ibu yang diduga menjadi korban malpraktik tersebut berinisial TS berusia 34 tahun.
Korban merupakan warga Kampung Rancagoong RT 04/04, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.
Dirinya diduga menjadi korban malpraktek saat melahirkan anaknya di RSUD Cianjur.
Diketahui TS menjalani persalinan sesar di RSUD Cianjur pada Selasa (21/11/2023) lalu, dan mendapatkan perawatan selama tujuh dari.
Selepas itu, TS akhirnya diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Luka yang diderita TS terlihat cukup mengenaskan karena hingga mengeluarkan aroma menyengat.
"Setelah dari rumah sakit dan pulang luka bekas operasi sesar tidak kunjung kering, malah mengeluarkan cairan nanah berwarna pekat dan beraroma tidak sedap," kata suami TS, Ganjar Pamuji (35), kepada wartawan Kamis (7/12/2023).
Bahkan, lanjut dia, jahitan pada sekeliling bekas luka operasi sesar terlihat bolong.
Jahitan pada lukanya pun lepas diduga malpraktik dari tim medis.
Sehingga luka sesarnya menganga dan saat itu pada dalam perut terlihat benda berwarna putih seperti kain kasa.
"Hampir setiap hari cairan nanah terus-terusan keluar dari bekas operasi sesar, tapi kondisinya baik tidak mengalami gejala apa pun. Karena khawatir istri saya langsung di bawa ke klinik pesalinan," katanya.
Ia mengatakan, saat di klinik persalinan perawat menyebukan luka pada bekas operasi sesar di bagian perut istrinya tersebut mengalami infeksi.
Dia pun akhirnya langsung di rujuk ke RSUD Cianjur.
"Di klinik persalinan tidak banyak tindakan, tapi mengatakan lukanya infeksi, dan memberikan rujukan." jelasnya.
"Saat di bawa ke RSUD Cianjur, istri saya malah dimarahi perawat, dan disebut tidak mau gerak dan lukanya tidak dirawat, padahal tidak," ucapnya.
Ganjar mengatakan, istrinya langsung dilakukan penanganan pada luka sesarnya dan saat dibersihkan, terlihat ada seperti kain kasa pada bagian dalam lukanya.
"Saat dibersihkan, pada lukanya istri saya melihat kain kasa itu. Ukuran tidak terlalu panjang, tapi seperti selembaran kecil," ucapnya.
Selain itu dia menyebutkan, peristiwa itu tidak hanya dialami oleh istrinya saja.
Tetapi, juga dialami dua orang pasien lainnya yang saat bersamaan menjalani persalinan sesar di rumah sakit milik Pemkab Cianjur itu.
"Jadi pada saat bersamaan ada tiga ibu hamil yang menjalani persalinan sesar." paparnya.
Baca Juga: Ingat Putri Patricia? Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Begini Nasibnya yang Baru Saja Jalani Operasi
"Mereka juga mengalami kejadian serupa seperti istri saya dugaan malapraktik," ucapnya.
Dia menambahkan, dirinya telah mengadukan dugaan malpraktek tersebut ke pihak direksi RSUD Cianjur.
Dia meminta rumah sakit untuk bertanggungjawab.
Di sisi lain, Direktur Utama RSUD Cianjur Irfan Nur Fauzy mengaku belum menerima laporan terkait adanya dugaan malpraktek pada seorang ibu usai melahirkan.
"Laporan belum kita terima, tapi kita akan bertanggungjawab penuh atas pasien." bebernya.
"Kita juga bakal segera menginvestigasi dugaan malpraktek tersebut," ucapnya.(*)