Setelah memastikan anaknya tak bernyawa, pelaku baru melakukan aksi pembunuhan ke anak berikutnya.
Aksi itu dilakukan hingga keempat anaknya tewas.
“Setelah diyakinkan sudah meninggal, barulah aksi kejinya dilanjutkan ke anaknya yang ketiga, begitu pula hal yang serupa dilakukan ke anaknya yang kedua, kemudian hingga yang pertama,” imbuh dia.
Usai melakukan pembunuhan tersebut, Panca sempat berusaha bertahan hidup dengan minum isotonik tanpa keluar rumah.
Panca kemudian mencoba melukai tangannya sebagai percobaan bunuh diri untuk kabur dari perbuatannya tersebut.
Hingga akhirnya warga bersama aparat berhasil mendobrak rumah kontrakan tersebut usai adanya laporan bau menyengat dari dalam.
(*)