Gridhot.ID - Baru-baru ini kejadian tak mengenakkan dialami presenter Mandala Shoji dan istrinya, Maridha Deanova.
Pasalnya, Mandala Shoji dan Maridha Deanova diusir paksa dari hotel tempatnya menginap di Pontianak, Kalimantan Barat.
Buntut kejadian itu, Mandala Shoji dan istrinya mengaku mengalami kerugian yang banyak.
"Waduh banyak kalau dibilang ruginya," kata Mandala dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (13/12/2023).
Sedangkan Deanova menyebut dirinya dan suami mengalami kerugian mencapai Rp 106 miliar.
Ia pun menjelaskan rincian kerugian yang dialami.
Kala itu, Mandala dan Deanova sedang mengadakan acara di sana dan menyewa 80 kamar hotel.
Deanova menjelaskan, karena adanya pengusiran paksa, acara yang dihelat menjadi berantakan.
"Kita (sewa kamar) hampir 80 sampai 100. Kami corporate, jadi seminggu sebelum acara kita sudah bayar 50 persen full. Itu all pack. Per hari ini semua sudah lunas," ujar Deanova.
"Kalau (kerugian) materilnya mungkin Rp 6-7 miliar. Kalau imaterial Rp 100 miliar" sambungnya.
Angka itu dijelaskan oleh Deanova merupakan akumulasi dari total 400 orang yang mereka undang untuk acara di sana.
Karena harus check out sebelum waktu yang direncanakan, Mandala dan Deanova harus mengganti tiket pesawat yang berubah tidak sesuai jadwal awal.
"Itu ada 400 orang. Tiket pesawat kan ganti lagi karena berubah," tutur Deanova.
"Terus kamar, harus pesan lagi. Akomodasi, transportasi, ballroom yang baru, pengisi acara baru. Banyak, detailnya banyak," jelasnya.
Oleh karenanya, Mandala dan Deanova mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum, setelah somasi dilayangkan ke pihak hotel.
Dikatakan Mandala, dirinya tak ingin hotel itu nantinya akan melakukan hal yang sama ke orang lain.
"Ini kita akhirnya menunjuk kuasa hukum kita, karena kita sakit hati. Terus kita juga merasa dirugikan di sana tidak dihargain dan kita tidak ingin hotel ini terus-terusan seperti ini karena sudah banyak korban," terangnya.
Kronologi Mandala Shoji dan istri diusir dari hotel
Dari tayangan yang berbeda, Deanova menjelaskan kronologi dirinya dan suami diusir paksa oleh pihak hotel di Pontianak.
Deanova mengatakan, suaminya sedang menjadi MC acara yang digelar di hotel tempat mereka menginap.
Saat acara istirahat, Mandala disebutnya ingin balik ke kamarnya.
"Jadi Manda tuh lagi MC, di tengah acara itu lagi break sebentar, dia itu ke kemar mau ngambil cas handphone," kata Deanova di YouTube Intens Investigasi, Selasa (12/12/2023).
Kemudian saat ingin mengambil kunci, ternyata barang-barang milik Deanova dan Mandala sudah berada di lobi.
"Waktu di lobi mau ngambil kunci mau balik ke kamar, barang-barang kita udah ada di lobi. Kaget dong kok barang-barang udah di lobi."
"Ternyata mereka kemas-kemasin barang-barang kita. Luar biasa kan, baru kali ini nemu hotel bintang 4 kayak gitu," lanjutnya.
Atas kejadian itu, Mandala dan istrinya merasa sangat malu.
"Bayangin rasa malunya gimana. Itu kita ada event besar didatangin gubernur, direksi, pengusaha, saya diusir dan semua orang lihat. Dengan gampang mereka bilang 'Sudah saya check out-in' gitu," jelas Mandala.
"Saya bilang 'kalaupun memang sudah habis (waktu menginap), kan bisa kena charge saja baru dibayar'. Karena jengkel saya panggil pihak panitia dan panitia ikut marah karena sesuai bukti booking sampai tanggal 9," terangnya.
Sementara pihak hotel memberikan alasan mengeluarkan barang-barang karena sudah menghubungi dan sudah waktunya untuk check out.
Namun Deanova mengaku tak ada panggilan masuk di ponselnya dari pihak hotel.
"Alasan mereka sudah saatnya check out. Katanya udah menghubungin kami, nggak ada tuh namanya panggilan telepon," jelasnya.
Sedangkan pihak hotel, kata Deanova, juga sudah mengetahui bahwa yang menempati kamar hotel itu yakni Mandala yang juga menjadi MC acara
"Posisinya kan mereka tahu, kan panitia ngomong kalau kamar ini isinya Mandala. Mandala sedang MC di lantai C, kan kita blok satu lantai itu buat kita acara. Nah si hotel ini tahu kalau Mandala di lantai C, tapi tidak satu pun pihak hotel datang ke lantai C untuk ngasih tahu ke Mandala soal check out," ucapnya.
(*)