Relief-relief yang terdapat pada rumah candi menggambarkan perjalanan hidup seorang Ki Joko Bodo.
Sasti menceritakan menceritakan arti berbagai gambaran pada relief.
Berawal dari sang ayah yang sejak lahir sudah yatim kemudian beranjak dewasa dan kuliah.
Sasti menjelaskan bahwa sang ayah sempat menjadi aktivis dan kakak dari ayahnya sempat diculik.
Pada 1990, sang ayah sempat melamar 'Gadis Lusi' namun gagal.
Pada saat itu, untuk melanjutkan hidup, Ki Joko Bodo sempat menjadi pengamen dan pekerja pabrik baja.
Pada tahun yang sama, Ki Joko Bodo menikah dengan istri pertamanya dan dikaruniai 1 orang anak.
Kemudian pada 1992, menikah dengan istri kedua dan dikaruniai 2 orang anak.
Setelahnya, Ki Joko Bodo sempat dipenjara demi memperjuangkan cintanya untuk menikahi seorang gadis yang pada akhirnya menjadi istri ketiganya pada 1996.
Pasca menikah, Sasti membeberkan bahwa ayah dan ibunya terus berjuang dan sempat menghadapi kesusahan bahkan pernah menjadi penjual nasi goreng.