Sembari mengobati hatinya, istri Kopda Hendrianto itu berjanji kepada anaknya bahwa dirinya nanti yang akan mengantarkannya ke sekolah.
"Nanti mamah yang ngantar dede sekolah," ucapnya.
Diketahui, wafatnya Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak perempuan.
Anak pertamanya masih kelas 4 SD berusia 8 tahun dan anak keduanya umur 6 tahun.
Kopda Hendrianto sendiri merupakan prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang.
Kopda Hendrianto meninggal dunia karena serangan KKB Papua di Pos Satgas 133/YS, tepatnya di Pos Bousha, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya pada Senin (25/12/2023).
Kopda Hendrianto gugur karena terkena tembakan di bagian kepala.
Sebelum tewas terkena tembakan, Kopda Hendrianto dan personel lainnya baru pulang mengamankan ibadah Natal di Gereja Kisor, Kabupaten Maybrat.
Saat itu sekitar pukul 14.00 WIT, ada 10 kali tembakan dari arah depan Pos Satgas Pamtas di Kampung Bousha.
Danrem 181/Praja Vira Tama Brigjen TNI Totok Sutriono menyayangkan aksi tidak terpuji itu dilakukan saat semua umat Nasrani tengah berada dalam situasi damai merayakan Natal.
Menurutnya, dalam situasi damai Natal saat ini harus saling mengasihi dan merayakan antar sesama.