GRIDHOT.ID-Weton atau hari pasaran dalam budaya Jawa merupakan kombinasi antara hari dan pasaran dalam kalender Jawa.
Beberapa weton dianggap memiliki sifat teliti dan cocok untuk menjadi peneliti.
Namun, perlu diingat bahwa pandangan ini bersifat budaya dan mitos, tidak memiliki dasar ilmiah.
Berikut adalah delapan weton yang dianggap memiliki sifat teliti:
1. Senen Pahing:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Senen Pahing dianggap memiliki kecermatan dan ketelitian dalam mengamati serta menganalisis suatu hal.
2. Selasa Pon:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Selasa Pon dianggap memiliki kemampuan analisis yang baik dan dapat menyelidiki dengan seksama.
Baca Juga: 6 Weton Wanita Penyabar Menurut Primbon Jawa, Kuat Hadapi Cobaan
3. Rabu Wage:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Rabu Wage dianggap memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan teliti yang baik dalam menjalankan riset.
4. Kamis Kliwon:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Kamis Kliwon dianggap memiliki kepekaan yang tinggi terhadap detail dan cenderung teliti dalam melaksanakan tugas.
5. Jumat Legi:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Jumat Legi dianggap memiliki kemampuan analisis yang baik serta dapat bekerja dengan seksama dan teliti.
6. Sabtu Wage:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Sabtu Wage dianggap memiliki kecermatan dan ketelitian dalam bekerja, terutama dalam mengolah data dan informasi.
Baca Juga: 4 Weton Berkhodam Uang, Diramal Hidupnya akan Beruntung dan Kaya Raya
7. Minggu Pahing:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Minggu Pahing dianggap memiliki kemampuan teliti dalam mengobservasi dan menganalisis situasi sekitarnya.
8. Senin Pon:
Sifat teliti: Orang yang lahir pada hari Senin Pon dianggap memiliki kecermatan dan ketelitian dalam menjalankan tugas, terutama dalam hal pengumpulan dan pengolahan data.
Perlu diingat bahwa weton dan sifat-sifat yang terkait dengannya bersifat mitos dan tidak dapat diukur secara ilmiah.
Sifat teliti dalam konteks penelitian sebaiknya dinilai berdasarkan keterampilan, pendidikan, dan pengalaman individu, bukan hanya berdasarkan weton kelahiran.
(*)