Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tewaskan Pendekar Paling Ditakuti di 2 Desa, Begini Cara Hasan Yakinkan Adik dan Ibunya untuk Lakukan Carok Maut di Bangkalan

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 21 Januari 2024 | 16:13
Kakak beradik yakni HB dan WD (atas), warga Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, ditetapkan sebagai tersangka atas tragedi carok yang menewaskan 4 orang di Bangkalan.
Tribun Jatim Network/Ahmad Faisol - KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN

Kakak beradik yakni HB dan WD (atas), warga Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, ditetapkan sebagai tersangka atas tragedi carok yang menewaskan 4 orang di Bangkalan.

Gridhot.ID - Carok massal di Bangkalan, Madura, Jawa Timur diketahui menewaskan empat orang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Hasan dan Wardi selaku kakak beradik menewaskan empat orang pendekar dengan duel carok.

Carok maut tersebut padahal bermula hanya dari kesalahpahaman kecil belaka.

Namun percekcokan antara korban dan pelaku malah berlanjut ke pemukulan.

Setelah pemukulan tersebutlah carok massal terjadi.

Polisi langsung menurunkan anggotanya untuk menjaga wilayah tersebut agar tidak terjadi carok susulan akibat duel 2 lawan 4 tersebut.

Hasan dan Wardi atau Werdi langsung ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka karena telah melakukan pembunuhan.

Dalam carok massal tersebut, keenam orang yang terlibat berduel menggunakan celurit.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, pelaku carok 2 lawan 4 di Madura ternyata berbohong.

Hasan Busri (39) berbohong pada ibu dan adiknya, Werdi (33) sebelum carok Madura di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur pada Jumat (12/1/2024).

Werdi bahkan tidak mengetahui lawan yang akan dihadapi saat carok Madura adalah seorang pendekar yang ditakuti.

Baca Juga: Gara-gara Lampu Jauh Motor yang Mengganggu, Carok di Bangkalan Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologi Lengkapnya

Carok Madura ini sebenarnya berawal dari masalah antara Hasan Busri dengan Mat Tanjar (45) dan Mat Terdam (26).

Petang itu selepas Magrib, Hasan Busri yang hendak tahlil bertemu Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Hasan menyapa, namun entah mengapa Mat Tanjar justru tak terima.

"Jangan berani-berani menyapa saya," kata Mat Tanjar ditirukan Hasan Busri.

Mereka cekcok, sampai-sampai Hasan ditempeleng Mat Tanjar sambil dipegangi Mat Terdam.

Ketika itu ada seseorang yang melerai namun Mat Tanjar justru menantang Hasan.

"Ambil senjatamu carok dengan saya sekarang," kata Mat Tanjar.

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan Hasan Busri memutuskan pulang dengan niat mengambil celurit.

"Di perjalanan ketemu saudaranya, mengajak saudara mengambil 2 celurit," kata Febri.

Hasan dan Werdi sempat izin pada ibunya, tapi tak diberi.

"Di rumah izin sama orang tua, orang tua melarang, 'gak usah pergi'. Pelaku tetap maksa ke TKP (tempat kejadian perkara)," jelas AKBP Febri Isman Jaya.

Baca Juga: Gara-gara Lampu Jauh Motor yang Mengganggu, Carok di Bangkalan Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologi Lengkapnya

Saat izin ke ibu inilah Hasan Busri memulai kebohongannya.

Dia tidak memberitahu bahwa akan menghadapi Mat Tanjar dan Mat Terdam.

"Gak tahu (akan lawan Mat Tanjar). Cuma bilang saya itu punya masalah," kata Hasan Busri.

Pun pada adiknya, Werdi, Hasan Busri juga tak menerangkan bakal melawan Mat Tanjar.

"Gak tahu, cuma taunya dipukul," kata Werdi.

Empat korban carok Madura ini dikenal sebagai sosok pendekar yang ditakuti.

Mat Tanjar merupakan seorang guru silat di dua desa.

Sedangkan Mat Terdam merupakan adik Mat Tanjar.

Sementara Najehri (42) adalah pamannya.

Ketiganya berasal dari Desa Larangan Timur.

"Orang kuat. Memang ditakuti," kata warga.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Carok di Bangkalan, Korban Disebut Guru Silat dan Nantang Duel Duluan, Celurit Pelaku Sempat Patah di Tengah Pertarungan

Hafid justru adalah kerabat dari Hasan dan Werdi.

Dia juga berasal dari desa yang sama dengan dua pelaku carok Madura, Desa Bumi Anyar.

Pria berusia 45 tahun itu adalah murid silat Mat Tanjar.

"4 korban pendekar semua," katanya.

(*)

Source :Kompas.com Tribunnews Bogor

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x