Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kampung di Sugapa Jadi Kota Mati, Ratusan Warga Cari Perlindungan ke Pos TNI, Kelakuan KKB Papua Makin Beringas!

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 27 Januari 2024 | 19:42
KKB Papua membuat ratusan warga di Sugapa, Intan Jaya mengungsi ke pos TNI
Istimewa dan TPNPB

KKB Papua membuat ratusan warga di Sugapa, Intan Jaya mengungsi ke pos TNI

Menurut Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, saat ini terdapat sekitar 500 warga dari enam kampung yang mengungsi di daerah tersebut.

Enam kampung yang terpaksa ditinggalkan warganya, yakni Kampung Holomama, Soambili, Mamba Atas, Amaisiga, Jalai, dan Kampung Yokatapa. Para pengungsi adalah perempuan, anak-anak dan orang tua.

"Warga yang mengungsi ke Pos Yonif 330/TD terus bertambah. Saat ini jumlahnya sudah sekitar 500 orang yang berasal dari enam kampung itu,” ujar Nyoman dalam keterangan resmi Jumat 26 Januari 2024.

Kedatangan warga ke pos TNI disebabkan oleh ketakutan terhadap serangan KKB yang mungkin terjadi kembali, termasuk pembakaran rumah dan penganiayaan, menyusul tewasnya anggota KKB dalam kontak senjata dengan TNI dan Polri.

"Dari laporan yang diterima, selain ke pos TNI, warga juga mengungsi ke rumah tokoh masyarakat," tambah Nyoman.

Sejak Jumat 19 Januari 2024, KKB dilaporkan melakukan penyerangan dengan menembaki pos TNI-Polri di Sugapa, yang menyebabkan anggota Brimob gugur.

Mereka juga membakar rumah dinas anggota DPRD Kabupaten Intan Jaya di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.

Komandan Satgas Yonif 330/Tri Dharma, Mayor Infanteri Dedy Pungky Irawanto, menjelaskan bahwa aksi KKB tersebut menimbulkan ketakutan pada setidaknya 30 warga setempat, yang kemudian mengungsi ke Pos TNI Satgas 330/Tri Dharma untuk mencari perlindungan.

"Aksi yang dilakukan anggota KKB membuat sedikitnya 30 orang warga setempat ketakutan dan mendatangi Pos TNI Satgas 330/Tri Dharma untuk meminta perlindungan," kata Dedy.

Dedy menambahkan bahwa KKB tidak hanya menyerang aparat keamanan, tetapi juga menyasar masyarakat, merusak fasilitas pemerintah, dan menciptakan situasi keamanan yang tidak kondusif.

"Sungguh ironis, pada saat pemerintah berupaya melakukan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Intan Jaya, KKB justru terus melakukan aksi yang merugikan masyarakat," ujar Dedy.

(*)

Source :Kompas.com pos kupang

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x