Gridhot.ID - KKB Papua melakukan serangan brutal di Intan Jaya, Papua Tengah.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya KKB Papua melakukan serangan ke pos jaga yang membuat satu anggota Brimob Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur dalam tugas.
Pengejaran pun dilakukan dan kontak senjata tak bisa dielakkan.
Adu tembak tersebut membuat enam anggota KKB Papua tewas.
Sementara itu warga sekitar yang ketakutan mendapatkan intimidasi dari KKB Papua memilih meninggalkan rumah mereka.
Warga di sekitaran Kabupaten Nduga dan juga Intan Jaya diketahui memilih untuk mengungsi dan mencari perlindungan ke pos TNI terdekat.
"Warga takut karena adanya gangguan KKB di kampungnya sehingga mereka mengungsi ke Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, ke Timika dan Wamena, Kabupaten Jayapura," ucap Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan.
Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, Pasca Yusak Sondegau tewas terkena tembakan, kini terungkap fakta yang mengejutkan publik. Bahwa anggota KKB Papua tersebut ternyata menggunakan senjata api buatan dalam negeri.
Senjata api yang selama ini digunakan Yusak Sondegau adalah senjata buatan PT Pindad. PT Pindad merupakan perusahaan pembuat senjata api.
Adapun produk unggulan PD Pindad, adalah senapan serbu, pistol, munisi berbagai kaliber, Anoa, medium tank Harimau, Maung, juga alat mesin pertanian, ekskavator, dan berbagai produk lainnya.
Dalam kasus Yusak Sondegau, terungkap fakta bahwa selama ini ia menggunakan Senjata SS 1 Buatan Pindad untuk serang Satgas Ops Damai Cartenz.