"Dari pihak kolam menghubungi saya, 'mas ini suratnya saya butuh supaya tempat saya dibuka lagi, saya kasihan sama pegawai saya'," kata Dimas.
Ia masih meyakini bahwa anaknya, Dante memang meninggal dunia karena tenggelam.
"Saya masih mempunyai dugaan tenggelam ini kecelakaan," katanya.
Tapi pengelola kolam renang memberi informasi lain pada Dimas.
"Setelah itu saya di, 'Bapak bener nggak mau lihat CCTV nya?'. 'Saya belum siap mas, saya belum siap mental'," katanya.
"'Karena begini mas ini ada beberapa orang pengunjung, ini juga ada laporan dari pengunjung'. 'Oh ada apa yah?'," tambah Dimas.
Oleh karena itulah selang 3 hari Dante meninggal, Dimas mendatangi Polsek Duren Sawit untuk melihat barang bukti.
Sebab Dimas curiga ada sosok mencurigakan yang jadi penyebab Dante meninggal dunia di kolam renang.
Namun sayang, malam itu ia tak diizinkan karena berbagai alasan terkait prosedur hukum.
"Saya sampai sana sekitar jam 10 saya ketemu unit yang berbeda, piket udah ganti. Saya memohon mau lihat CCTV, ada siapa di sana (CCTV)?," katanya.
Polisi mengizinkan melihat CCTV keesokan harinya, tepat ketika Dimas berhalangan hadir karena urusan pekerjaan.