Ramalan Nasib Weton Jumat Pahing, Konon Akan Punya Kehidupan yang Berkedudukan

GridHot.ID - Bagi masyarakat Jawa, weton dianggap sebagai sesuatu yang penting.

Weton diyakini bisa memberikan dampak pada nasib seseorang.

Selain itu, weton juga dipercaya bisa memberikan gambaran tentang sifat dan karakter seseorang.

Kali ini, akan dibahas soal weton Jumat Pahing.

Menurut Primbon Jawa yang dilansir dari YouTube MULIA CHANEL, weton Jumat Pahing memiliki jumlah neptu 15.

Ketika dilahirkan, weton Jumat Pahing berada di bawah formasi Lintang Bubu Bolong.

Formasi Lintang bubu Bolong membuat weton Jumat Pahing menjadi orang yang pintar bicara, ramah, jujur, dan pemberani.

Lintang Bubu Bolong juga membuat weton Jumat Pahing memiliki bakat dalam bidang pengolahan tanah, bercocok tanam, hingga berinvestasi.

Orang dengan weton Jumat Pahing dikenal sebagai sosok yang rajin tapi sering melamun. Mereka biasanya memiliki cita-cita yang tinggi. Mereka jujur dan sedikit boros.

Neptu 15 yang dimilikinya, menempatkan weton Jumat Pahing pada watak Lakuning Srengenge.

Baca Juga: 4 Weton yang Hidupnya Penuh Berkah dan Kejayaan Menurut Primbon Jawa

Di bawah watak Lakuning Srengenge, orang dengan weton Jumat Pahing akan mendapatkan kehidupan yang sentosa. Mereka akan mampu menjadi penerang bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.

Weton Jumat Pahing dikenal spesial. Pasalnya, selain berada di bawah naungan watak Tunggak Semi, weton Jumat Pahing juga berada di bawah naungan watak Mantri Sinaroja.

Nungan watak Tunggak Semi membuat weton Jumat Pahing bergelimang rezeki.

Sementara naungan watak Mantri Sinaroja berperan dalam membetuk weton Jumat Pahing menjadi sosok yang bertanggung jawab. Orang dengan weton Jumat Pahing konon akan mendapatkan kehidupan yang mulia.

Pengaruh formasi Lintang Bubu Bolong yang bersinergi dengan watak Lakuning Srengenge, Mantri Sinaroja, dan Tunggak Semi, akan membuat orang dengan weton Jumat Pahing memiliki kehidupan yang berkedudukan.

Weton Jumat Pahing juga akan penghidupan yang terjamin dan rezeki yang menular kepada orang-orang sekitar.

(*)