GRIDHOT.ID-Dalam primbon Jawa, terdapat berbagai macam weton yang diyakini memiliki pengaruh terhadap sifat dan takdir seseorang, termasuk bagi penakluk makhluk gaib seperti jin ifrit.
Berikut adalah beberapa contoh weton yang konon jadi penakhluk makhluk gaib termasuk jin ifrit menurut Primbon Jawa:
1. Senin Pon
Orang yang lahir pada hari Senin Pon diyakini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk halus, termasuk jin ifrit.
Mereka cenderung memiliki kepekaan spiritual yang tinggi dan bisa berinteraksi dengan dunia gaib dengan mudah.
Baca Juga: 3 Weton yang Punya Kehidupan Mulia, Berlimpah Rezeki Berkat Naungan Tunggak Semi
2. Selasa Kliwon
Orang yang lahir pada hari Selasa Kliwon dipercaya memiliki energi yang kuat dan berpotensi untuk menjadi penakluk makhluk gaib.
Mereka seringkali memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi hal-hal yang bersifat supranatural.
3. Jumat Legi
Hari kelahiran ini juga dianggap istimewa dalam primbon Jawa.
Orang yang lahir pada hari Jumat Legi diyakini memiliki kemampuan khusus untuk mengendalikan atau menaklukkan jin ifrit dan makhluk gaib lainnya.
Mereka sering memiliki intuisi yang tajam dan kepekaan terhadap energi-energi halus.
Baca Juga: 3 Weton yang Punya Daya Pikat Alami, Khodam Pengasihan Menaunginya
4. Sabtu Wage
Meskipun Sabtu sering diasosiasikan dengan hal-hal yang mistis, namun orang yang lahir pada hari Sabtu Wage diyakini memiliki kekuatan spiritual yang cukup untuk berhadapan dengan makhluk gaib.
Mereka biasanya memiliki naluri yang kuat dalam menghadapi situasi-situasi yang berhubungan dengan dunia gaib.
5. Minggu Pahing
Orang yang lahir pada hari Minggu Pahing memiliki energi yang seimbang antara dunia material dan spiritual.
Mereka cenderung memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib dan dapat memanfaatkan energi-energi tersebut untuk kebaikan atau tujuan-tujuan tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa keyakinan ini sangatlah bersifat kebudayaan dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Ini lebih merupakan warisan tradisi dan kepercayaan masyarakat Jawa terhadap pengaruh hari kelahiran terhadap kepribadian dan takdir seseorang.
(*)