"Tapi Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang, meskipun sudah dengan panduan dari coach nya maupun dengan menggunakan swimming board," jelas Wani.
"Dante memilih untuk melihat keadaan kolam dan kondisi teman-temannya bermain di kolam sebelum akhirnya siap dan mau untuk berada dalam air," lanjutnya.
Wani mengatakan, rupanya Dante pernah mengalami insiden di kolam renang hingga membuatnya trauma.
"Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk. Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam menurut penjelasan dari Ibu Tamara, Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel," tutur Wani.
Sementara itu, dilansir dari tribun-medan.com, Tamara Tyasmara dan Yudha Arfandi ternyata sempat mengecek kolam renang sebelum Dante (6) tewas.
Tamara Tyasmara mengecek kualitas air dan segala fasilitas kolam renang sebelum akhirnya Yudha Arfandi 12 kali menenggelamkan Dante hingga tewas.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan bahwa fakta tersebut didapat langsung dari Tamara Tyasmara, ibu Dante.
Tamara mengaku bahwa ia memang sempat mengecek kolam renang di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur itu.
"Berdasarkan keterangan ibu korban satu mingu sebelum kejadian ibu korban beserta tersangka mengecek tempat kolam renang," kata Rovan.
Tamara Tyasmara bukan hanya mengecek lokasi, tapi juga kualitas air dan berbagai fasilitas yang terdapat di kolam renang tersebut.
"Mengecek fasilitas air dan seluruh fasilitas di kolam renang," jelasnya.