"Akan ada edukasi tentang Islam, day care buat anak anak, ada tempat medianya, ada beberapa hal lain lagi," tambahnya.
Wisnu saat ini sedang dalam proses mencari uang sebanyak Rp 32 miliar bersama teman-temannya.
Ia merangkul banyak pihak untuk bisa mencari orang buat bersedekah dalam pembangunan masjid.
"Jadi memang kerja sama dengan WNI di Yokohama. Mereka mencari, kita mencari. Kalau sudah dapat uangnya, baru kita mulai bangun masjid," ujarnya.
Wisnu mengatakan, saat ini proses pembangunan masjid baru saja dimulai. Ini setelah tanahnya diakusisi pihaknya atau persyaratan pembangunan disetujui.
"Kemarin saya ke sana mengazankan lah. Tadinya ustaz, cuma saya izin kalau saya yang azanin. Alhamdulillah saya bisa azanin. Campur aduk lah, ya Allah mudah-mudahan dapat pahala disitu," lanjutnya.
Wisnu mengakui bahwa ajaran Islam di Yokohama terus bertumbuh meski tidak pesat.
Sebab, ia menilai karakter orang Jepang bukanlah masyarakat yang ikut-ikutan.
"Orang Jepang setau saya kalau mau masuk Islam memang mereka mempelajari dulu, bukan masuk dulu baru belajar. Dia pelajari agama Islam apa, apa yang harus dilakukan, gimana ibadahnya. Ketika sudah yakin baru masuk," jelasnya.
Diakui Wisnu, banyak sekali WNI yang berada di Jepang yang memeluk agama Islam, sehingga ajarannya terus berkembang.
"Di sana banyak WNI jadi perawat, mereka membuat perkumpulan gitu dan sering mengadakan event Islam," ujarnya.
(*)
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar