"Pertama batul pilek, kepala pusing, meriang, ngilu semua. Dokter bilang emang virus," sambungnya.
Tapi karena saat itu istri Dede menolak menjalani swab, dan memilih pulang ke rumah, akhirnya sakit itu menular ke putra mereka.
"Cuma dia enggak mau swab, nyamber ke anak nomer dua. Sekarang anak nomer dua udah dua hari panas," jelas Dede.
Karena itu, sebenarnya Dede merasa sedih bukan karena perolehan suaranya yang hanya 11, tapi karena kondisi anak istrinya yang sedang sakit.
"Sedih bukan karena suara, sedih karena keluarga saya lagi ketimpa musibah sakit," ucap Dede.
"Kalau suara mah sudah lah. Saya fokus ke anak, ke istri, ke keluarga saya," lanjutnya.
Terlepas biaya yang dia keluarkan selama kampanye yang jumlah nominalnya setara dengan dua harga mobil, Dede bersyukur masih bisa membayar biaya pengobatan dan rawat inap anak istrinya tanpa asuransi.
"Mau masuk (asuransi) lagi, cuma kan kita mikir-mikir dulu, anak sekolah. Uang semua bayar sendiri, alhamdulillah," kata Dede Sunandar.
"Walaupun tanpa asuransi, saya pribadi saya yakin saya bisa," ucap Dede.
Sebelumnya, Dede Sunandar juga sempat bercerita tentang kondisi anaknya, Ladzan Syafiq Sunandar, menderita Williams Syndrome atau sindrom Williams.
Sindrom Williams adalah penyakit langka karena adanya kelainan genetik.