Setibanya di RS, Agus merasa kecewa karena tidak ada penanganan serius, baik dari perawat ataupun dokter rumah sakit.
Agus menyebut perawat atau dokter hanya memegang perut istrinya, tidak melakukan tindakan apapun.
"Kemudian perawat dari RS tersebut mengatakan bahwa saat ini untuk alat inkubator tidak ada karena rusak dan mereka pun menyuruh saya dan istri agar cari RS lain," ungkapnya.
Agus menuturkan pihak rumah sakitmenyarankan istrinya dibawa ke RS Dwi Sari menggunakan motor.
Pihak rumah sakit saat itu mengklaim kondisi istrinya belum parah.
Tanggapan Pj Wali Kota Lubuklinggau
Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Lubuklinggau, Trisko Defriansya mengaku turut prihatin dan minta maaf.
Trisko mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah-langkah mitigasi serta sudah koordinasi dengan semua pihak.
Pihaknya juga sudah membentuk tim percepatan langkah-langkah perbaikan Rumah Sakit Siti Aisyah baik mutu maupun pelayanan dan SDM.
"Beberapa rekomendasi dari tim percepatan adalah masalah layanan, oleh sebab itu melalui dinas kesehatan dari Direktur Siti Aisyah untuk menyelesaikan dan menjelaskan dengan pasien," ungkapnya
Trisko mengatakan, untuk peralatan yang kurang untuk segera di perbaiki demi keselamatan jiwa pasien, apalagi untuk yang akan melahirkan memang dibutuhkan standarisasi.