Sikap korban tersebut akhirnya membuat para pelaku jengkel sehingga terjadilah penganiayaan itu.
“Sebelumnya tidak ada masalah apa-apa. Jadi karena emosi saat (korban) ditanya apa jawabnya apa. Nggak nyambung. Keterangan pelaku seperti itu,” lanjut Rini.
Adapun penganiayaan itu, Rini mengungkapkan, terjadi di lingkungan pesantren dan tanpa menggunakan alat. Pelaku menganiaya korbannya dengan tangan kosong.
“Nggak ada alat. Pakai tangan kosong,” ujarnya.
Kini para tersangka masih ditahan di Mapolres Kediri Kota. Rini mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan oleh penyidik.
Jika pemeriksaan itu selesai, berkasnya akan diajukan ke kejaksaan untuk selanjutnya disidangkan di pengadilan.
“Pelaku kan masih anak-anak, jadi pakai peradilan anak. Prosesnya dipercepat tidak seperti umumnya pidana orang dewasa,” kata Rini.
Dilansir dari tribuntrends.com, Bintang Balqis Maulana santri Kediri melalui masa-masa berat sebelum menemui ajalnya.
Sedang sakit, Bintang Balqis Maulana justru dianiaya seniornya di pondok pesantren.
Teriakan Bintang pun justru membuat pelaku makin kalap menganiaya.
Terungkap detik-detik santri di pondok pesantren Kediri, Bintang Balqis Maulana (14) dianiaya hingga tewas oleh seniornya.